Perayaan Nyepi identik dengan pawai Ogoh-ogoh. Pasangan turis bule dari Australia pun dibuat takjub dengan penampakan ogoh-ogoh yang mereka temui.
Cright dan Amy, turis asing asal Australia di Pantai Seminyak langsung dibuat takjub ketika melihat ogoh-ogoh yang dibuat oleh para pemuda Seka Teruna (ST) Eka Bhuana Tunggal Budi, Banjar Adat Seminyak Kaja, Kuta, Badung, Bali.
Keduanya mengatakan ekspresi ogoh-ogoh yang ditampilkan sangat detail dan nyata. Amy mengaku baru sampai di Bali hari Minggu (19/3) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini merupakan kunjungan pertama bagi keduanya. Keduanya mengaku terkejut dengan adanya ogoh-ogoh tersebut.
"Apa itu ogoh-ogoh kami baru tahu, kami baru sampai di Bali hari ini," kata Amy (39) dan Cright (40) saat ditemui, Minggu (19/3/2023).
Ia menyebut ogoh-ogoh sangat luar biasa dan keren. Ia salut dengan budaya tradisional lokal Bali.
"Ini luar biasa, ini sangat detail, ekspresinya nyata," imbuhnya.
Sementara itu, Konseptor Ogoh-ogoh Seminyak,Anak Agung Made Bagus Satria Wibisana menjelaskan ogoh-ogoh mengusung tema yaitu Rabasa Warasana Ing Triloka. Maknanya merebut tahta di tiga dunia.
"Tiga tokohnya, yakni Shankasur (biru), Dewa Indra (putih) dan Virbhadra (tengah). Ini menceritakan Shankasur pengikut Dewa Wisnu sehingga dibuat berwarna biru berhasil mengalahkan Dewa Indra," jelasnya di Pantai Seminyak, Minggu (19/3/2023).
Ogoh-ogoh tahun ini terbilang unik, lantaran membuat kereta dengan bahan kertas dan triplek. Pembuatan ogoh-ogoh tersebut memakan biaya sebesar Rp 38 juta.
ST Eka Bhuana Tunggal Budi Banjar Adat Seminyak Kaja pernah menjuarai ogoh-ogoh tingkat Provinsi Bali tahun 2022. Tahun ini, ogoh-ogoh yang mereka pamerkan diharapkan kembali mendapat juara.
"Iya kami optimis dapat mempertahankan gelar juara tahun ini," pungkasnya.
-----
Artikel ini telah naik di detikBali dan bisa dibaca selengkapnya di sini.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana