Geger! Bule Rusia Telanjang di Puncak Gunung Agung, Mendaki Tanpa Izin

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Geger! Bule Rusia Telanjang di Puncak Gunung Agung, Mendaki Tanpa Izin

Tim detikcom - detikTravel
Selasa, 21 Mar 2023 05:01 WIB
Bule nakal lepas celana di Gunung Agung
Bule nakal lepas celana di Gunung Agung Foto: (infobadung/Instagram)
Jakarta -

Bule asal Rusia bertindak tidak senonoh dengan pamer kemaluan di puncak Gunung Agung. Konyolnya lagi, pamer foto aksinya itu di media sosial.

Sudah begitu, dia bersama rombongan mendaki Gunung Agung tanpa izin.

Koordinator pendaki Gunung Agung jalur Pasar Agung I Wayan Widi Yasa menyebut bule itu mendaki Gunung Agung pada Sabtu (18/3/2023). Mereka start hiking dini hari sehingga namanya tidak terdaftar di registrasi. Di waktu itu tidak ada penjagaan di jalur Pengubengan, Desa Besakih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasarkan pengakuan dari pedagang di sekitar jalur Pengubengan, sekelompok bule tersebut yang diperkirakan berjumlah lebih dari tujuh orang naik pada Sabtu (18/3/2023) pada pagi hari sekali saat tidak ada penjaga, sehingga seluruh bule tersebut langsung naik tanpa ditemani pemandu," kata Widi Yasa seperti dikutip dari detikBali, Selasa (21/3).

Politisi dan pengusaha Ni Luh Djelantik telah melaporkan aksi bule Rusia itu kepada Imigrasi. Saat ini, bule Rusia itu tengah dicari oleh Imigrasi.

ADVERTISEMENT

"Upacara harus kami lakukan, yang bersangkutan harus menanggung semua biaya. Setelah itu otw dipulangkan dengan biaya sendiri," tulis Ni Luh dalam akun Instagramnya.

Bule Rusia Banyak Ulah Dalih Tak Bisa Bahasa Inggris

Widi Yasa bulan sekali ini saja menemui kasus bule Rusia yang bertindak semaunya. Dia menyebut selama ini bule Rusia memang sangat sulit diatur.

"Bule Rusia memang kebanyakan seperti itu, susah diatur. Kami bukan mau mencari pembenaran tapi memang seperti itu kejadiannya di lapangan," kata Widi Yasa.

Widi Yasa menyebut turis asal Rusia berdalih sulit menerima keterangan dari warga lokal atau pemandu. Mereka berdalih tidak bisa berbahasa Inggris.

Widi menduga alasan itu juga digunakan turis Rusia itu untuk membenarkan diri mendaki tanpa izin dan tanpa ditemani pemandu. Padahal, sebenarnya kebanyakan dari mereka bisa berbahasa Inggris.




(fem/fem)

Hide Ads