Jawa Timur Top! Pawai Ogoh-ogoh di Malang Hingga Lamongan Digelar Meriah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jawa Timur Top! Pawai Ogoh-ogoh di Malang Hingga Lamongan Digelar Meriah

Tim detikJatim - detikTravel
Rabu, 22 Mar 2023 20:05 WIB
Nyepi Surabaya
Foto: Pawai ogoh-ogoh di Surabaya (Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Malang -

Jawa Timur memang jempolan. Pawai ogoh-ogoh yang identik dengan perayaan Hari Raya Nyepi di Malang, Blitar hingga Lamongan berlangsung meriah dan aman.

Pawai Ogoh-ogoh biasanya dilakukan sebelum Hari Raya Nyepi dimulai. Selesai diarak, ogoh-ogoh yang merupakan perlambang sifat jahat dan buruk akan dibakar massa.

Pawai ogoh-ogoh di berbagai daerah di Jawa Timur berlangsung dengan meriah. Berikut penampakannya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Malang

Umat Hindu di Malang Raya untuk pertama kalinya mengarak ogoh-ogoh saat merayakan Hari Raya Nyepi yang jatuh pada Rabu, 22 Maret 2023. Acara tersebut berlangsung meriah.

Pawai ogoh-ogoh tersebut dimulai pukul 12.38 WIB. Sebanyak 10 boneka raksasa bernama Sang Yamadipati, Kraken, Gamang Hana Maya, Bade Mas, Nyi Rarung, Paksi Ireng, Mahesa Sura, Sang Kala Lobha, Hidimba, Dewa Siwa Jagatpati diarak.

ADVERTISEMENT
Pawai ogoh-ogoh di Kota Malang pertama kalinyaPawai ogoh-ogoh di Kota Malang untuk pertama kalinya Foto: Pawai ogoh-ogoh di Kota Malang pertama kalinya (M Bagus Ibrahim/detikJatim)

Ogoh-ogoh sendiri merupakan boneka raksasa manifestasi dari Bhutakala. Bhutakala sendiri adalah presentasi dari kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan.

"Ini upacara pembersihan, ogoh-ogoh diarak supaya energi negatif yang dilewati ogoh-ogoh ini terserap. Kemudian ogoh-ogoh yang sudah diarak dibakar," ujar Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika, Selasa (21/3/2023).

Ia pun memastikan bahwa perayaan ogoh-ogoh semacam ini akan diselangarakan rutin setiap tahun. Mengingat antusias masyarakat juga cukup tinggi. "Setiap tahun akan diadakan," tandasnya.

2. Lamongan

Ribuan warga tumplek blek di desa Balun, Kecamatan Turi, Lamongan. Mereka akan mengikuti pawai ogoh-ogoh. Pawai ini terasa sangat meriah karena hampir tiga tahun selama pandemi ditiadakan. Warga yang menonton pun tampak antusias.

Ogoh-ogoh yang diarak pada momen menjelang Hari Raya Nyepi kali inipun tidak hanya dari umat Hindu saja, tapi juga dari umat agama lain yang ada di Desa Balun, serta kelompok pemuda.

"Jumlah ogoh-ogoh yang diarak ada 13, dari jumlah itu yang dari umat Hindu sendiri ada 4, yang 9 dari umat yang beragama lain, maupun dari kelompok pemuda dan semua itu kami tidak minta tapi adalah inisiatif warga lain," kata pemangku agama Hindu Desa Balun, Tadi, Selasa (21/3/2023).

Pawai ogoh-ogoh di Balun LamonganPawai ogoh-ogoh di desa Balun Lamongan Foto: Pawai ogoh-ogoh di Balun Lamongan (Eko Sudjarwo/detikJatim)

Keterlibatan umat agama selain Hindu dalam rangkaian perayaan Nyepi di Desa Balun memang bukan lagi menjadi hal yang mengherankan, sebab desa ini dikenal dengan tingginya nilai toleransi antar umat beragama.

Bahkan, rumah ibadah mulai dari Pura, Masjid serta Gereja, letaknya berdekatan, di sekitar lapangan desa. Oleh sebab itu, desa Balun mendapat sebutan sebagai desa Pancasila.

3. Blitar

Umat Hindu di Blitar menggelar pawai ogoh-ogoh sebagai rangkaian acara perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1945. Pawai puluhan ogoh-ogoh berukuran besar itu digelar di kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar.

Pantauan di lokasi, ribuan umat Hindu memadati area pawai ogoh-ogoh. Umat Hindu menggelar doa bersama terlebih dahulu. Setelah itu, penutup kain pada ogoh-ogoh akan dibuka dan dilanjutkan dengan pemberangkatan pawai.

Pawai ogoh-ogoh di Wlingi BlitarPawai ogoh-ogoh di Blitar Foto: Pawai ogoh-ogoh di Wlingi Blitar (Fima Purwanti/detikJatim)

Ketua Panitia Pawai Ogoh-ogoh Blitar, Setiyoko mengatakan pawai yang digelar sebagai rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi digelar setiap tahunnya. Tujuannya untuk membersihkan diri maupun lingkungan dari unsur-unsur negatif kehidupan.

"Ini merupakan rangkaian acara perayaan Hari Raya Nyepi. Setelah acara melasti, kami menggelar pawai ogoh-ogoh," kata Setiyoko saat ditemui, Selasa (22/3/2023).

Setiyoko menyebut antusias umat Hindu dalam pawai ogoh-ogoh ini sangat tinggi. Itu karena selama tiga tahun terakhir tidak ada pawai ogoh-ogoh karena pandemi COVID-19.

4. Surabaya

Pawai ogoh-ogoh di Surabaya juga berlangsung meriah. Ketua PHDI Surabaya, Ketut Gotra Astika mengatakan, perayaan pawai ogoh-ogoh diadakan di sejumlah daerah yakni di Pura Candi Cemara Agung Tandes, Pura Tirta Empul Babatan dan Pura Segara di Kenjeran sebagai lokasi utama.

Rutenya sendiri, mulai dari Pura Segara-Jalan Memet-Perumahan Pantai Gading-Jalan Raya Kenjeran-Jalan Wiratno-Perumahan Mentari-Pura Segara.

"Pawainya dari Pura Segara balik ke Segara lagi. Termasuk melaksanakan pembakaran ogoh-ogoh," ujarnya.

Nyepi SurabayaPawai ogoh-ogoh di Surabaya Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim

Nantinya, ada total 6 ogoh-ogoh yang akan diarak, 1 diantaranya yang ada di Balai Kota. Dari 6 ogoh-ogoh, 5 akan dibakar dan 1 milik pemkot akan dikembalikan lagi ke Balai Kota.

Pawai ogoh-ogoh di Surabaya baru dilaksanakan setelah sempat vakum 3 tahun karena pandemi.

"Harapan kita, ogoh-ogoh, melasti bisa jadi pariwisata. Ini terobosan tahun ini, kita sudah pasang ogoh-ogoh di Balai Kota. Ke depan, wali kota minta ogoh-ogoh di jalan-jalan raya," pungkasnya.




(wsw/wsw)

Hide Ads