Gua Braholo di Gunungkidul jadi sorotan usai mahasiswa UNS ditemukan tewas terjatuh dari tebingnya. Gua ini termasuk gua purba.
Gua Braholo terletak di Pedukuhan Semugih, Kelurahan Semugih, Rongkop, Gunungkidul, Yogyakarta. Gua Braholo diperkirakan sudah eksis sejak lama, bahkan menjadi rumah bagi manusia purba era Pleistosen sampai dengan Holosen ribuan tahun lalu.
Mengikutip laman Jogjaprov, Gua Broholo terbentuk secara alami dari aliran sungai bawah tanah yang mengalami doline terban atau runtuh pada bagian atapnya. Hal ini menyebabkannya terbuka dan membentuk mulut gua.
Seperti gua purba pada umumnya, Gua Braholo memiliki langit-langit dengan stalaktit. Posisi langit-langit gua cukup tinggi yakni lebih dari 15 meter.
Sementara itu, untuk kedalamannya berbeda-beda namun diperkirakan mencapai 35 meter. Perbedaan itu muncul akibat proses ekskavasi para peneliti mulai 1994-2000. Sedangkan untuk lantainya berupa tanah dengan lebar kurang lebih 39 meter dan panjang 30 meter.
Pada zaman dahulu, Gua Braholo dipilih sebagai rumah karena memiliki kelembapan yang tidak terlalu tinggi. Selain itu, posisi gua yang tinggi juga membuat manusia aman dari serangan hewan buas.
Posisi Gua Braholo juga relatif datar dan kering. Lokasinya dekat sumber air dan alam yang digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Sejumlah arkeolog pernah menemukan sisa peninggalan manusia purba seperti tembikar, biji-bijian, manik-manik, sampai kuburan berisi 10 kerangka manusia purba. Karena memiliki sejarah panjang, Gua Braholo pun ditetapkan sebagai cagar budaya pada 2022.
Gua Braholo dapat dikunjungi wisatawan umum yang sekadar ingin melihat-lihat atau juga dijadikan lokasi susur gua pecinta alam. Hal inilah yang juga dilakukan kelompok Mapala PMPA Vagus UNS pada Minggu (26/3/2023) pagi.
Sayang, saat survei gua, salah satu anggota bernama Noval Bachrul Ulum jatuh dari tebing ketika memasang tali safety. Ia ditemukan tak bernyawa di dasar gua.
Simak Video "Video: Viral Lurah di Gunungkidul Disiram, Disebut Karena Masalah Utang"
(pin/pin)