Seekor babun keluar kandang kebun binatang. Dalam perburuan selama dua minggu, babun ini menemui ajal yang memicu protes.
Melansir BBC, Kamis (30/3/2023), seekor babun telah dibunuh setelah berkeliaran selama lebih dari dua minggu di sebuah kota di Taiwan. Aksi itu memicu protes keras dan tuduhan kekejaman terhadap hewan.
Babon olive diyakini telah melarikan diri dari kebun binatang. Ia pertama kali terlihat pada 10 Maret di Kota Taoyuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah beberapa kali gagal menangkap, pihak berwenang menangkap primata itu pada hari Senin dengan panah pembius. Tapi ia mati tak lama kemudian, dan pejabat mengatakan hewan itu ditemukan dengan luka tembak.
Karenanya, kritik pedas dilontarkan terhadap tindakan pihak berwenang. Tim pencari telah dibentuk di seluruh wilayah dalam dua minggu terakhir, saat babun bergerak zig-zag melalui berbagai distrik.
Outlet media lokal melaporkan bahwa mereka yang melacaknya dipersenjatai dengan anak panah penenang. Babun itu dilaporkan sudah terluka parah ketika jatuh ke dalam perangkap jaring yang dipasang oleh petugas.
Lalu, masyarakat mempertanyakan mengapa petugas gagal memperhatikan luka-lukanya yang menurut biro pertanian awalnya luput dari perhatian.
Publik marah atas kematian hewan tersebut, juga dipicu oleh kurangnya transparansi dari pihak berwenang. Karena, babun tidak melukai siapa pun selama pengembaraannya
Polisi telah meluncurkan penyelidikan tentang kronologi kematian babun. Dan, seorang pemburu yang ditugaskan untuk pencarian mengaku kepada media lokal bahwa dia telah menembak dengan senapannya.
Tapi, dia hanya menggunakannya di bawah instruksi dari lembaga pemerintah yang berbeda. Taiwan's Business Today juga melaporkan bahwa penduduk setempat juga mempermasalahkan reaksi sembrono dari seorang pejabat biro pertanian.
Ia tertangkap kamera saat memotret hewan yang terluka itu.
Kritik publik mendorong Wali Kota Taoyuan Simon Chang untuk mengeluarkan pernyataan pada hari Selasa. Dia mengatakan bahwa mereka yang bertanggung jawab akan menghadapi konsekuensi hukum.
Insiden tersebut juga menyoroti kurangnya peraturan kebun binatang di Taiwan. Kebun binatang di Taiwan dikelola oleh departemen pendidikan alih-alih ahli hewan, karena secara hukum dianggap sebagai lembaga pendidikan sosial.
Seorang anggota parlemen oposisi menyebut kematian babun itu sebagai tragedi kegagalan administratif.
Babon pada umumnya acuh tak acuh terhadap manusia. Tetapi mereka akan menyerang saat diprovokasi dan berpotensi sangat berbahaya karena gigi dan cakarnya yang tajam.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour