Dunia digemparkan dengan sebuah rekaman dari Dalai Lama ke-14, Tenzin Gyatso, yang bertemu dengan seorang bocah laki-laki. Tanpa rasa malu, Dalai Lama meminta lidahnya dihisap. Adakah kaitannya dengan budaya Tibet?
Pada 28 Februari lalu, Dalai Lama mengadakan sebuah acara di McLeod, wilayah pinggiran di Kota Dharamshala, India bagian utara. Ada satu momen, saat bocah datang ke hadapannya untuk meminta berkat.
Bocah itu berdiri, sedangkan sang Dalai Lama duduk dan berhadapan dengannya. Awalnya, Dalai Lama memegang wajah bocah itu dan mengerucutkan bibirnya seakan minta dicium.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menatap ke bawah, bocah itu tampak bingung dengan aksi dari sang biksu Buddha. Dalai Lama memajukan wajahnya hingga bibirnya menyentuh bibir bocah itu.
Audiens bertepuk tangan dan tawa menggema di sana.
Bergeming, bocah itu hanya diam sambil menatap sang pemimpin agama dengan gestur malu. Dalai Lama mendekatkan dahinya pada anak itu, seakan ada rasa kasih mendalam yang terjalin untuk si bocah.
Kepala Dalai Lama menjauh dari si bocah, pria berusia 87 tahun itu meminta hal yang mengejutkan. Sambil menjulurkan lidahnya, Dalai Lama melontarkan pertanyaan padanya.
"Bisakah kau menghisap lidahku?" Dalai Lama mengajukan pertanyaan.
Si anak tampak malu dan terus menatap lantai. Tak ada suara yang keluar dari mulutnya, tapi entah kenapa ruangan itu lagi-lagi riuh rendah dengan tepuk tangan dan tawa.
Lagi, pemimpin besar itu menempelkan kepalanya pada si bocah yang sudah salah tingkah. Tatapan kembali diarahkan Dalai Lama untuk bocah kecil itu.
"Bisakah kau menghisap lidahku?" kali ini Dalai Lama tak hanya berucap tapi menggunakan gestur tangan sambil menjulurkan lidah.
Rekaman ini viral pada Senin (10/4). Masyarakat dunia mengecam aksinya dan menuntut adanya hukuman akan apa yang sudah diperbuatnya. Dalai Lama pun mengeluarkan permintaan maaf secara resmi.
Tindakan Dalai Lama pun dikecam. Banyak yang menyebut bahwa perlakuan Dalai Lama tersebut tidak pantas. Tidak hanya itu saja, muncul anggapan bahwa Dalai Lama kemungkinan adalah seorang pedofilia.
Lantas, ada yang satu pertanyaan yang berseliweran, apakah ini salah satu budaya yang mungkin disalahartikan oleh dunia?
Mengutip dari News18, sebuah media India, rupanya ada satu budaya yang sedikit mirip dengan apa yang dilakukan oleh Dalai Lama.
Bukan, bukan budaya menghisap lidah, tapi menjulurkan lidah. Dalam budaya Tibet, menjulurkan lidah adalah bentuk rasa hormat atau salam yang sering dilakukan. Mungkin di beberapa belahan dunia menganggap bahwa hal ini menyalahi etika.
Tak ada asap kalau tak ada api, ada alasan mengapa orang Tibet melakukan ini. Menurut laporan Institut Studi Asia Timur, UC Barkeley, Tibet dipimpin oleh penguasa yang mengerikan pada abad ke-9.
Penguasa itu bernama Lang Darma. Dia digambarkan sebagai raja yang jahat. Raja ini punya satu ciri khas, yaitu memiliki lidah hitam.
Orang Tibet yang beragama Buddha percaya akan adanya reinkarnasi. Mereka khawatir raja jahat itu akan terlahir kembali.
Setelah kematian sang raja, orang Tibet memberi salam dengan cara menjulurkan lidah. Ini membuktikan bahwa mereka tidak memiliki lidah hitam dan bukan reinkarnasi dari Raja Lang Darma.
Sejak itu, kebiasaan ini menjadi salam dan tanda hormat orang Tibet. Jika kamu berkunjung ke Tibet, jangan kaget bisa seseorang menjulurkan lidahnya padamu.
Ia tidak sedang mengejek, tapi memberi salam.
Baca juga: Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia Ditemukan! |
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol