Korsel Beri Tunjangan buat Anak Muda yang Kesepian

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Korsel Beri Tunjangan buat Anak Muda yang Kesepian

Tim detikcom - detikTravel
Senin, 17 Apr 2023 06:37 WIB
A man takes photographs of his wife under blooming cherry blossoms at a park in Seoul, South Korea, March 30, 2023.   REUTERS/Kim Hong-Ji
Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji
Jakarta -

Pemerintah Korea Selatan bikin terobosan. Anak muda yang kesepian dan terasing diberi tunjangan agar bisa bersosialisasi dan membaur.

Dikutip dari CNN, Senin (17/4/2023), Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga mengumumkan akan memberikan hingga 650 ribu won atau setara dengan Rp 7,3 juta kepada pemuda yang kesepian dan terasing. Langkah itu sebagai upaya mendukung stabilitas psikologis dan emosional dan pertumbuhan yang sehat buat anak-anak muda.

Sekitar 3,1 persen orang Korea berusia 19 hingga 39 tahun adalah anak muda kesepian yang tertutup. Angka itu berarti sekitar 338 ribu orang secara nasional, dengan 40 persen mulai terasing semasa remaja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga yang masuk kategori kesepian adalah mereka yang tinggal di ruang terbatas, dalam keadaan terputus dari luar selama lebih dari jangka waktu tertentu, dan mengalami kesulitan nyata dalam hidup.

Berbagai faktor dianggap berperan menyebabkan anak muda Korsel kesepian, mulai dari kesulitan keuangan, penyakit mental, masalah keluarga, atau tantangan kesehatan.

ADVERTISEMENT

Tunjangan bulanan akan tersedia untuk anak muda yang kesepian berusia 9-24 tahun yang tinggal di rumah dengan kategori sederhana ke bawah. Selain itu, mereka adalah anak muda yang memiliki penghasilan di bawah rata-rata pendapatan nasional sekitar 5,4 juta won atau sekitar Rp 61 juta per bulan, untuk rumah tangga yang terdiri dari empat orang.

Kaum muda dapat mendaftar untuk program tersebut di pusat kesejahteraan masyarakat setempat; wali, konselor, atau guru mereka juga dapat mengajukan permohonan atas nama mereka.

"Pemuda yang tertutup dapat memiliki pertumbuhan fisik yang lebih lambat karena gaya hidup yang tidak teratur dan nutrisi yang tidak seimbang," kata kementerian tersebut.

"Dan kemungkinan besar akan menghadapi kesulitan mental seperti depresi karena kehilangan peran sosial dan adaptasi yang tertunda," ditambahkan.

Kementerian memberikan contoh kasus seperti seorang siswa yang punya masalah mental dan sulit bersosialisasi sejak remaja.

***

Artikel selengkapnya bisa dibaca di CNN Indonesia.




(fem/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads