Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Permana Yudiarso menyebut 21 penyu hijau sitaan Polairud Polda Bali yang dititip Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali di tempat penangkaran Kelompok Pelestari Penyu Tambak Sari, Tanjung Benoa, Badung, akan dicek kondisi kesehatannya. Termasuk untuk mengetahui apa penyu tersebut mengandung telur atau tidak.
"Tim akan memeriksa sampel darah, USG dan fisik/morfometri. Dari pengecekan USG dapat diperoleh juga selain jenis kelamin, apakah ada telur penyu di dalam tubuhnya. Jika ada, maka jadi indikator untuk segera dilepasliarkan," ujarnya kepada detikBali, Rabu (3/5/2023).
Selain itu, penyu-penyu itu akan diukur ulang, seperti panjang lengkung karapas, lebar lengkung karapas, kondisi kelainan fisik jika ada luka atau tidak, tumor, dan penyakit lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut I Wayan Karnata, relawan atau perawat penyu tersebut, 21 penyu hijau itu dalam kondisi membaik. "Mereka mulai mau makan, cuma mungkin sedikit stres," katanya.
Penyu yang sehat, sambung dia, mulai bergerak lincah dan mau keluar jika diberikan makanan. "Kalau yang sakit atau luka, mereka nggak mau muncul," imbuh Karnata.
I Made Sutama, pemilik Kelompok Pelestari Penyu Tambak Sari menuturkan umur penyu-penyu tersebut bervariasi. "Yang besar ada 16 ekor itu umurnya 70-80 tahun. Kalau yang kecil ada yang masih 15 tahun, tapi rata-rata sudah dewasa 25-30 tahun," jelas Sutama.
---
Artikel telah tayang di detikBali.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit