Wisata Jogja Disebut Lesu, Pj Bupati Kulon Progo Ungkap Sebabnya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wisata Jogja Disebut Lesu, Pj Bupati Kulon Progo Ungkap Sebabnya

Jalu Rahman Dewantara - detikTravel
Jumat, 05 Mei 2023 18:31 WIB
Rombongan wisatawan ketika menyusuri laguna hingga pantai Glagah menggunakan mobil jip wisata, Minggu (12/2/2023).
Laguna di Pantai Glagah (Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng)
Kulon Progo -

Pariwisata Yogyakarta dianggap lesu karena kunjungan menurun. Penjabat bupati Kulon Progo memiliki pandangan sendiri.

Kunjungan wisatawan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) turun 10-20 persen pada libur Lebaran 2023. Di Kabupaten Kulon Progo, DIY, kunjungan wisatawan saat libur Lebaran tahun ini menurun khususnya di Pantai Glagah.

Pj Bupati Kulon Progo, Tri Saktiyana menyebut penurunan jumlah wisatawan dipicu efek transisi usai pandemi COVID-19 hingga durasi libur yang panjang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya penurunan kegiatan pariwisata ini kan kita masih dalam posisi transisi, kemudian bagaimana cara mendatanya. Libur kita kan panjang, jadi barang kali kalau dilihat dari sisi keramaian-keramaiannya ya karena terurai dalam libur yang panjang ini menjadi kelihatan menurun," kata Tri Saktiyana kepada detikJateng, Kamis (4/5/2023).

Namun pandangannya pribadi, Tri menyebut bahwa geliat wisata di Kulon Progo cenderung naik dibandingkan tahun lalu. Akan tetapi karena durasi libur yang panjang, objek wisata jadi terkesan sepi.

ADVERTISEMENT

"Walaupun kok saya yakin ya dibanding tahun lalu, ini jumlah yang melintas walaupun yang berada di Kulon Progo maupun DIY ini saya punya keyakinan pribadi ya, meningkat. Tapi karena terbagi dalam hari yang lebih panjang sehingga nampaknya lengang," ujarnya.

Tri mengatakan jumlah kunjungan wisata sebagai penanda lakunya pariwisata di suatu daerah merupakan suatu hal yang krusial. Namun, bagi Pemkab Kulon Progo, wisata berkualitas jauh lebih penting. Karena itu, pihaknya terus berupaya membangun iklim pariwisata berbasis quality tourism dan responsibility tourism.

"Wisata yang berkualitas ini bukan berarti tidak mementingkan jumlah, tapi bagaimana jumlah yang besar itu tetap dapat kita handle dengan baik, dengan kualitas yang standar. Seperti misalnya kualitas makanan dan minuman, kita jamin yang muslim tetap mendapatkan makanan yang halal, semuanya tetap mendapatkan makanan yang tidak kedaluwarsa, makanan yang sehat," ujarnya.

"Kemudian akses-akses ke tempat wisata ya walaupun mungkin tidak selancar hari-hari biasa, tapi macetnya ra suwe-suwe (tidak lama). Itu yang kita rasakan kemarin tidak ada bener-bener macet karena memang sudah kita upayakan manajemen lalu lintas. Termasuk perpanjangan libur Lebaran sinergi dengan pemerintah pusat jadi cara agar tidak berjubel di jalanan," jelasnya.

Terkait dengan lesunya pariwisata, Pemkab Kulon Progo akan melakukan evaluasi besar-besaran. Mulai dari kebersihan objek wisata, kelaikan makanan, hingga tingkat kriminalitas di tempat wisata.

Baca artikel selengkapnya di detikJateng




(msl/msl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads