.webp)
Upload Photo
Write a Story
Para sineas saat ini bisa dibilang sangat diperhatikan. Pemerintah terbilang aktif memasarkan dan kini para platform penyiaran online (OTT) pun digandeng untuk menjadi tempat penanyangan secara legal.
Terbaru Kemenparekraf mendukung Festival Film Bulanan dan akan diberangkatkan ke Cannes, Prancis. Para pemenang acara itu akan dibawa ke acara bergengsi perfilman dunia di Eropa itu.
"Tahun ini sudah tiga lokasi di Yogyakarta dan Jawa Tengah, yang lokus dua di Jawa Barat dengan Banten. Ketiga ini di DKI dan Jawa Timur. Keempat akan diadakan di Bali, Nusa Tenggara Timur dan Barat," kata Direktur Musik, Film, dan Animasi, Kemenparekraf Mohammad Amin dalam temu wartawan mingguan, Senin (8/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang akan ke Cannes, Prancis mereka pemenang di tahun lalu 2022. Ada enam orang yang akan kita bawa ke sana," tegas dia.
Sementara, Menparekraf Sandiaga Uno menginginkan para sineas baru itu untuk mengambil pengalaman di kota perfilman dunia itu. Dan, ketika pulang ke Indonesia akan bisa diterapkan untuk lebih memperkaya film lokal.
"Jadi ini nanti mereka akan merasakan sensasi di Cannes. Dan mudah-mudahan bisa mendapat nilai tambah," tegas Sandiaga.
Di momen yang sama, Vice President vidio.com Sinta Nasution, mendukung penuh apa yang dilakukan para sineas itu. Bahkan apapun programnya akan selalu ditayangkan hingga akhir tahun ini.
"Kita mendukung penuh karya anak bangsa, kami sebagai platform terbesar karya anak bangsa untuk video, kami sangat bangga menanyangkan video-video yang dihasilkan sineas," terang Sinta.
"Kita akan dukung sampai akhir tahun apapun programnya," ujar dia.
Hal senada juga diungkapkan oleh Founder & CEO FlipFlop TV, Ricardo Tobing. Tak hanya itu, Founder & CEO rangkai.id, Redemptus Rangga juga menyatakan kesediaan yang sama demi film lokal Indonesia.
"Kami bersedia membantu dari platform dan penanyangan, tapi kita juga terlibat langsung dalam workshop-workshop yang sudah dilakukan di beberapa kota sebelumnya," kata Ricardo.
"Kami juga ikut mengkurasi bersama kurator yang malang melintang di dunia perfilman. Kami harapkan juga hal-hal seperti ini lebih banyak dilakukan oleh pemerintah. Terutama banyak bisnis-bisnis tekno dan digital yang butuh support, tidak hanya dunia perfilman. Mereka merindukan kesempatan seperti ini," ujar dia.
"Dari kami sendiri memang berfokus menjadi jendela tayang Indonesia. Karena aksesibilitas menjadi hal yang utama, dan di Rangkai kita berfokus harga tiket potong pajak bagi dua," sambung Redemptus.
"Jadi kita membangun ekraf secara nyata. Dan seluruh film-film festival bulanan tahun lalu sudah tayang di Rangkai secara legal dan berbayar," imbuh dia.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol