Cetak Sejarah! Mendaki Gunung Everest meski 2 Kaki Diamputasi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Cetak Sejarah! Mendaki Gunung Everest meski 2 Kaki Diamputasi

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Kamis, 11 Mei 2023 06:39 WIB
Pendaki disabilitas Hari Budha Magar
Pendaki disabilitas Hari Budha Magar (Foto: BBC)
Jakarta -

Dua kaki pendaki ini telah diamputasi. Meski demikian, veteran tentara itu tetap bertekad menggapai puncak Gunung Everest.

Ia adalah Hari Budha Magar. Melansir BBC, Kamis (11/5/2023), Hari seorang veteran Angkatan Darat Inggris yang kehilangan kedua kakinya di Afghanistan.

Sejarah pendakian ke Gunung Everest dirancang Hari, yang merupakan mantan tentara di resimen Gurkha, untuk menjadi pendaki Gunung Everest pertama dengan amputasi di atas kedua lututnya. Dia berharap menginspirasi orang lain dan mengubah persepsi orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria berusia 43 tahun, yang tinggal di Kent, memulai pendakian pada Minggu. Dia memastikan cuaca bersahabat selama dua minggu di base camp.

"Segalanya mungkin dengan adaptasi dan saya harap pendakian saya mengubah persepsi orang tentang kemampuan penyandang disabilitas dan juga menginspirasi orang lain untuk mendaki gunung mereka sendiri," katanya.

ADVERTISEMENT

Pria berusia 43 tahun itu mengatakan dia tetap gugup. Tapi, dukungan dari keluarga dan teman-temannya akan membuatnya bisa melewati saat-saat terberat.

Tantangan pertamanya adalah menavigasi Air Terjun Es Khumbu yang terletak di ujung Gletser Khumbu dalam perjalanan ke kamp satu.

Timnya mengatakan telah menegosiasikan itu dengan aman dan sedang beristirahat sebelum melanjutkan mendaki gunung ke kamp dua, di ketinggian sekitar 6.400 MDPL.

"Tanpa ragu, ini adalah pendakian paling menantang yang pernah saya lakukan," kata Krish Thapa, pemandu gunung Hari dan mantan pemimpin pasukan gunung SAS.

"Kami harus berinovasi dengan pendekatan pendakian yang berbeda, dengan tim pendakian yang jauh lebih besar untuk memastikan keamanan setiap saat," katanya.

Hari kehilangan kakinya saat menginjak alat peledak improvisasi (IED) di Afghanistan pada 2010. Ketika dia bangun setelah ledakan, ayah tiga anak itu mengatakan dia merasa hidupnya telah berakhir.

Tapi setelah bermain ski, golf, bersepeda, dan mendaki, dia mendapatkan kembali kepercayaan dirinya.




(msl/fem)

Hide Ads