Warga Malang Protes Wilayahnya Jadi Tempat Esek-esek: Sangat Meresahkan

M Bagus Ibrahim - detikTravel
Senin, 15 Mei 2023 15:05 WIB
Foto: Spanduk penolakan prostitusi warga Tlogomas, Malang (M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Malang -

Warga Tlogomas di Kota Malang protes keras wilayah mereka jadi tempat prostitusi dan penginapan esek-esek. Warga merasa fenomena ini sudah sangat meresahkan!

Sejumlah spanduk penolakan prostitusi dan penutupan dua penginapan bermunculan di beberapa titik di wilayah RW 08, Kelurahan Tlogomas, kota Malang. Spanduk itu terpasang di taman, depan rumah warga hingga gapura perumahan.

Warga menduga ada praktek prostitusi dan penginapan esek-esek yang berlokasi di Reddoorz dan Smart Hotel di jalan Koral, tak jauh dari perumahan warga. Dugaan itu menguat ketika terjadi insiden yang melibatkan seorang pria hidung belang, wanita berbaju seksi dan mucikari.

"Kita menduga sudah lama, karena banyak cewek berkeliaran hampir 24 jam dengan pakaian minim dan bertato. Cuman dulu kita menyangka dan kejadian hari selasa (9/5) itu ada satu pelanggan dipukuli satpam dan diduga mucikarinya beberapa orang," ujar Ibnu Samsul Huda, salah satu tokoh agama di RW 08 Tlogomas saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (14/5/2023) kemarin.

Terjadi aksi kejar-kejaran seorang perempuan dan laki-laki yang keluar dari salah satu penginapan tersebut. Laki-laki yang dikejar itu berlari hingga masuk perumahan atau pemukiman warga.

Pengejaran itu dilakukan karena si pria tidak membayar jasa prostitusi. Dari kejadian itu, warga merasa lingkungannya terganggu dengan aktivitas dua penginapan tersebut. Warga menuntut dilakukan penutupan penginapan itu.

Warga Tlogomas Merasa Sangat Terganggu

Salah satu warga yang tinggal di depan penginapan itu juga merasa terganggu dengan tingkah laku sejumlah orang yang beraktivitas pada tengah malam hingga pagi di depan rumahnya.

"Bu Eko yang tinggal di depan penginapan persis, itu halamannya dipakai nongkrong anak-anak itu (teman maupun penghuni penginapan) semalam suntuk biasanya. Bahkan Bu Eko sampaimblender cabai agar halamannya tidak dipakai duduk anak-anak itu," jelasnya.

Tak berhenti di situ, warga juga mengeluhkan parkir tamu penginapan yang mengganggu akses jalan warga setempat. Lantaran, parkir tamu biasanya menggunakan sebagian ruas jalan, dan mempersulit warga yang akan melintas di depan penginapan tersebut.

"Kalau parkir itu sembarangan, bahkan jumlah kendaraan parkir dengan lahan parkirnya tidak sebanding. Lahan parkir mereka kecil sehingga menggunakan jalan sebagai tempat parkir," ungkap Ibnu.

Warga Pertanyakan Izin Penginapan

Warga Tlogomas sendiri mempertanyakan izin dari dua penginapan tersebut. Sebab, selama ini yang diketahui warga izin dari dua tempat itu adalah untuk kos-kosan, bukan penginapan. Tapi berjalannya waktu, tempat itu mendadak berubah menjadi penginapan.

"Jadi awal bangun itu bilang ke warga mau buat kos-kosan. Pada hari Rabu (10/5/2023) warga baru mengetahui jika mereka punya izin penginapan, padahal selama ini kita tidak pernah dimintai persetujuan. Warga satu pun bahkan RT dan RW tidak tahu kapan izin diubah," terang Ibnu.

Sudah Mediasi Soal Penutupan, tapi Penginapan Tetap Buka

Melihat permasalahan lingkungan itu, warga RW 08 dan jemaah masjid menuntut adanya penutupan pada penginapan tersebut. Munculnya gelombang tuntutan itu membuat pihak Kelurahan Tlogomas memutuskan untuk membuat pertemuan untuk mediasi antara warga dan pihak penginapan pada Rabu (10/5/2023).

"Dari perwakilan warga dan pihak penginapan dipertemukan oleh bu Lurah dan mendapat kesepakatan penginapan tidak boleh beraktivitas sementara sampai ada langkah lanjutan. Tapi pada kenyataannya di hari Kamis (11/5/2023) penginapan tetap buka dan malamnya lebih ramai," tutur Ibnu.

"Warga pun sebenarnya berencana untuk demo, tapi kami menunggu keputusan dulu. Akhirnya kami memasang spanduk sebagai bentuk keseriusan kami. Ini adalah masalah lingkungan dan kami ingin mewariskan lingkungan yang sehat buat anak-anak kami," tegasnya.


-----

Artikel ini telah naik di detikJatim.



Simak Video "Video: Diduga Jadi Tempat Mesum, Hotel di Bogor Digeruduk Warga"

(wsw/wsw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork