Perempuan Curhat 'Diteror' Teman soal Asyiknya Paris sampai Muak

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Perempuan Curhat 'Diteror' Teman soal Asyiknya Paris sampai Muak

Femi Diah - detikTravel
Senin, 22 Mei 2023 12:05 WIB
Gelombang panas di Prancis, warganya ramai-ramai berendam di kolam Menara Eiffel
Foto: (AFP via Getty Images)
Jakarta -

Traveler tampaknya harus pandai memilih momen yang tepat untuk membagikan kegembiraan usai liburan. Ada lho yang sampai kesal gegara temannya tidak henti-hentinya membagikan keriangan saat traveling.

Perempuan yang kesal dengan 'teror' kebahagiaan temannya usai liburan itu sampai membagikannya di forum Reddit. Dia tidak tahan teman serumahnya membicarakan pengalaman di Prancis dan pamer foto-foto saat berada di sana.

"Dia seolah tidak bisa melewati 10 menit tanpa menghubungkan apapun dengan pengalamannya saat berada di Prancis," tulis wanita itu dalam sebuah utas dan dikutip Mirror.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat aku menyebutkan bunga, dia berbicara tentang 'di Lyon, mereka...', berbicara tentang film dia akan menanggapi dengan 'bioskop di Prancis..', selalu terdengar sangat 'Saya lebih suka berada di Prancis yang kehidupannya lebih baik dan orang-orangnya lebih berkelas.'," kata dia lagi.

"Dan sejujurnya, sebagian besar lingkaran sosial kami pernah belajar di luar negeri dan memiliki cerita seperti itu. Sampai-sampai beberapa teman kami mengatakan kepadaku mereka muak mendengar dia berbicara tentang betapa jauh lebih baik Prancis daripada di sini," ujar dia lagi.

ADVERTISEMENT

Ketegangan mereka memuncak ketika si paling Prancis itu mengeluh ditinggal sendirian di rumah. Dia pun membalas dengan mengatakan secara blak-blakan alasannya.

"Aku merasa dia agak kesal padaku karena berani pergi sendirian dengan teman-teman yang lain. Jadi, aku bilang saja kepada dia,'mungkin sebaiknya kamu bikin rencana sendiri saja. Dan jika ingin tetap pergi bersama kami, apakah kamu bisa satu jam tanpa berbicara tentang betapa hebatnya pengalamanmu di Prancis. Kalau bisa, sepertinya lebih banyak yang akan mengajakmu nongkrong," kata dia.

"Dia tutup mulut setelah saya mengatakan itu. Jadi, aku meyakinkan dia bahwa kami semua masih menyukainya sebagai teman serumah dan masih mau berteman dengannya, tetapi kadang-kadang kami ingin memiliki waktu yang tidak melulu soal Prancis," kata dia lagi.

"Setelah itu, dia menghabiskan seminggu itu di kamarnya dan tidak berbicara denganku. Aku merasa tidak enak karena dia kesal tapi kurasa aku tidak mengatakan sesuatu yang tidak beres," ujar dia.

Unggahannya memicu pro dan kontra. Ada yang berpendapat, si penulis terlalu kasar saat memberikan saran, sebagian lainnya mengakui betapa frustrasinya mendengar tentang perjalanan seseorang.

"Kita semua mengenal orang-orang ini. Mereka tak tertahankan," ujar salah satu komentator.

"Kedengarannya saja sangat menyebalkan. Dia perlu belajar ketika lelucon Prancisnya tidak diperlukan," yang lain menimpali.




(fem/fem)

Hide Ads