Prancis meniadakan penerbangan jarak pendek. Penerapannya adalah ke kota yang sudah tersambung dengan kereta api.
Melansir CNN, Kamis (25/5/2023), larangan penerbangan domestik jarak pendek yang dimaksud adalah perjalanan yang dapat diselesaikan dalam waktu dua setengah jam dengan kereta api. Aturan itu telah ditandatangani menjadi undang-undang pada hari Selasa.
"Ini merupakan langkah penting dan simbol kuat dalam kebijakan pengurangan emisi gas rumah kaca," kata Clement Beaune, menteri transportasi Prancis, mengumumkan dekrit tersebut.
"Saat kita berjuang tanpa henti untuk mendekarbonisasi gaya hidup kita, bagaimana kita bisa membenarkan penggunaan pesawat antara kota-kota besar di mana terdapat koneksi reguler yang cepat dan efisien dengan kereta api," dia menambahkan.
Hanya tiga rute yang dihentikan, yakni rute yang menghubungkan bandara Paris-Orly ke kota Bordeaux, Nantes, dan Lyon. Penerbangan lanjutan tidak akan terpengaruh.
Agar larangan berlaku, UE bersikeras bahwa rute udara yang dimaksud harus memiliki alternatif kereta api berkecepatan tinggi yang memungkinkan untuk melakukan perjalanan antara dua kota dalam waktu kurang dari dua setengah jam. Juga harus ada cukup kereta yang memungkinkan pelancong menghabiskan setidaknya delapan jam di tempat tujuan.
Beberapa orang mengkritik Presiden Prancis Emmanuel Macron karena mempermudah proposal dari panel lingkungannya sendiri, yang telah merekomendasikan larangan penerbangan di mana perjalanan kereta memakan waktu kurang dari empat jam.
Kritikus menunjukkan bahwa jalur kereta berkecepatan tinggi telah menguras penumpang dari maskapai penerbangan. Larangan tersebut juga dianggap hanya basa-basi untuk masalah iklim tanpa benar-benar melakukan apa-apa.
"Tidak ada yang akan tertipu oleh tindakan ini. Penumpang secara alami menolak mengambil penerbangan di rute ini," cuit Guillaume Schmid, mantan wakil presiden serikat pilot Air France.
"Larangan penerbangan Prancis adalah langkah simbolis, tetapi akan berdampak sangat kecil pada pengurangan emisi," kata Jo Dardenne, direktur penerbangan di kelompok kampanye transportasi bersih, Transport & Environment.
T&E memperkirakan bahwa tiga rute yang terkena larangan tersebut hanya mewakili 0,3% dari emisi yang dihasilkan oleh penerbangan yang lepas landas dari daratan Prancis, dan 3% dari emisi penerbangan domestik negara tersebut.
Baca juga: Messi: Siapa Sangka Arab Saudi Sehijau Ini? |
Simak Video "Video: Momen Presiden Prancis Macron Selfie Bareng Puluhan Pelajar di UNJ"
(msl/fem)