Airbus A220 Dinilai Cocok Dongkrak Wisata, Bisa Jangkau Bandara Kecil

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Airbus A220 Dinilai Cocok Dongkrak Wisata, Bisa Jangkau Bandara Kecil

Putu Intan - detikTravel
Jumat, 26 Mei 2023 07:39 WIB
Menjajal pesawat Airbus A220-300
Airbus A220-300. Foto: (Putu Intan/detikcom)
Jakarta -

Airbus A220 dapat menjadi jawaban atas masalah pesawat yang sulit menjangkau bandara kecil. Pesawat ini dinilai pas untuk mendongkrak pergerakan wisata domestik.

A220 dikenal sebagai pesawat yang fleksibel. Pesawat ini punya dua versi yakni A220-100 yang dapat mengangkut 100-130 orang serta A220-300 dengan kapasitas 130-160 penumpang. Tata letak kursinya sama yakni 3-2.

Jika melihat dari kapasitasnya, pesawat ini lebih besar dari jenis turboprop namun lebih kecil dari pesawat narrow body. Dengan ukuran ini, A220 dapat meraih bandara besar maupun kecil. Apalagi kemampuan jelajahnya mencapai 6.400 kilometer sehingga dapat digunakan untuk penerbangan jauh dan dekat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam konteks Indonesia yang merupakan negara kepulauan, A220 dapat menjadi alternatif pesawat yang digunakan maskapai. Hal itu dikatakan Single Aisle Product Marketing Director Airbus, Raymond Manougian.

"Ada banyak potensi di wilayah ini (Indonesia). Kami punya A220-100 yang sangat mampu terbang ke bandara yang lebih kecil dan dapat menjangkau antarpulau di Indonesia dan di luar Indonesia," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, pengamat penerbangan Gerry Soejatman menilai A220 dapat mengisi gap permintaan antara turboprop seperti ATR dan narrow body yang umum digunakan maskapai Indonesia seperti Boeing 737 dan Airbus A320.

"(A220) sangat fleksibel buat Indonesia. Dan industri kita lagi kendala di bawah 737 dan 320 langsung ATR. Jadi dari 150-180 kursi langsung turun 70 kursi. Nggak ada yang di tengah, sekarang kita butuh kapasitas," katanya kepada detikTravel di Terminal 1A Bandara Soekarno-Hatta Tangerang pada Kamis (25/5/2023).

Selain itu, seperti yang telah disinggung di atas, bandara-bandara kecil yang tidak bisa dimasuki Boeing 737 dan Airbus 320 juga dapat dijangkau A220. Gerry mencontohkan Bandara Sumenep yang punya pangsa pasar namun terkendala jenis pesawat yang dapat dioperasikan.

"Kendalanya untuk Boeing 737 runway-nya terlalu pendek tapi pasarnya ada. Itu contoh A220 sangat cocok untuk pasar yang nggak besar tapi ada dan butuh dihubungkan ke wilayah-wilayah lain," ujar dia.

Kemudian, A220 juga dapat menjadi jawaban dari ambisi pemerintah yang ingin meningkatkan pariwisata domestik. Karena pesawat ini fleksibel, destinasi-destinasi Indonesia yang sebelumnya sulit dijangkau akan lebih mudah diraih wisatawan.

"Sebelum pandemi ada beberapa bandara yang kita diskusikan dengan kementerian untuk dibuka internasional dan salah satu benchmark yang kita gunakan adalah A220. Jadi pesawat punya keunggulan dan kekurangannya masing-masing tapi yang paling fleksibel adalah A220. Itu sangat membantu potensi industri pariwisata," ujar dia.




(pin/fem)

Hide Ads