Pemilik Penginapan Airbnb Ini Disukai Penyewa, Dibenci Tetangga

Weka Kanaka - detikTravel
Jumat, 26 Mei 2023 11:19 WIB
Ilustrasi Apartemen di-Baned. (Luqman/detikcom)
Glasgow -

Seorang pemilik penginapan di Airbnb dilaporkan tetangga karena para tamu yang menyebalkan. Tetapi, testimoni dari para tamu menunjukkan dia sebagai tuan rumah yang oke.

Dilansir dari Mirror, Jumat, (26/05/2023), Navid Malik, pemilik penginapan di Airbnb di gedung bersusun, dikeluhkan oleh sejumlah tetangga. Sebab, musik kencang dan berisik seperti tengah berpesta sepanjang malam hingga dini hari. Bukan hanya satu atau dua malam tetapi setiap hari beruntun.

Laporan kepada kepolisian itu tidak membuat jera para tamu Malik. Dari unit miliknya masih saja terdengar musik kencang dan berisik. Para tetangga pun mendatangi unit itu menemukan ada 15 orang di dalamnya.

Seorang tetangga menyebut terdapat seorang pemain saksofon bermain di dalam acara itu dan yang lainnya meramaikan. 'The Boys Are Back in Town' berulang kali diteriakkan.

Pemerintah Kota Glasgow akhirnya menyatakan unit apartemen milik Malik dilarang menerima tamu lagi.

Malik tidak terima. Dia merespons laporan tetangga dengan mengajukan banding atas keputusan untuk penutupan itu kepada Pemerintah Skotlandia. Dia bersikeras bahwa apartemen dengan empat kamar tidur tersebut diiklankan untuk kelompok hingga 10 orang dan digunakan sebagai rumah serta tidak ada acara yang diadakan di sana.

Bandingnya ditolak dan diputuskan bahwa apartemen itu awalnya digunakan sebagai penginapan jangka pendek. Tetapi, kepolisian menduga digelar pesta di sana.

Nah, soal pesta dengan musik kencang dan sangat berisik itu, kata Malik, dilakukan tanpa sepengetahuan dia. Waktu itu, dia tengah bekerja. Dia menilai tetangga terlalu sensitif dan sangat agresif.

Buat para traveler yang menginap di apartemennya, Malik dipuji-puji. Sejak Oktober 2021, 80 ulasan diberikan kepada hunian Malik dengan mayoritas bernada positif.

"Malik adalah tuan rumah yang ramah dan membantu. Dia sangat responsif dan fleksibel dengan waktu check in/check out," tulis seorang tamu.

"Apartemen persis seperti yang dijelaskan, dilengkapi dengan semua yang anda butuhkan, dan ruang yang sangat luas, ideal untuk rombongan besar. Lokasi cukup mudah ditemukan," tulis lainnya.

"Satu-satunya kelemahan adalah bahwa tetangga tiba-tiba mengeluh tentang parkir kami dan beberapa kebisingan meskipun masih sangat awal malam, sekitar jam 20.15. Sebab, kami memang menimbulkan kebisingan, tetapi pada tingkat yang wajar untuk tetangga dan waktu itu," tulis pengguna.

Seorang reporter Skotlandia menyimpulkan bahwa alih fungsi atas properti telah terjadi dan bahwa tidak ada izin yang diminta atau diberikan.

Kepolisian kota menyatakan bahwa penggunaannya sebagai penginapan jangka pendek berpotensi mengakibatkan konflik dengan pemilik apartemen lain, melalui masuknya orang asing dan peningkatan tekanan pada infrastruktur dan berbagi ruang.

Beberapa waktu lalu diumumkan bahwa Airbnb memutuskan untuk membuat larangan pesta yang dikeluarkan pada tahun 2020 jadi larangan permanen.

"Di Airbnb, kami yakin lingkungan dan komunitas tempat kami beroperasi sama pentingnya dengan tuan rumah dan tamu yang menggunakan layanan kami," ujar juru bicara perusahaan saat itu.

"Oleh karenanya, kami fokus untuk mencegah kasus yang sebenarnya jarang terjadi. Yakni, tuan rumah yang beroperasi secara tidak bertanggung jawab, atau tamu yang mencoba mengadakan pesta tanpa izin," kata Airbnb lagi.



Simak Video "Video: Momen Penggerebekan Pesta Gay di Puncak Bogor"

(wkn/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork