Penumpang hilang kesabaran kemudian mengamuk di pesawat semakin sering terjadi belakangan ini. Seorang psikolog menjelaskan alasannya.
Penyebab penumpang mengamuk di pesawat beragam. Sasarannya juga berbeda-beda, kadang kala sesama penumpang, di lain waktu penumpang menyerang pramugari.
Dilansir dari The Sun, Jumat (1/6/2023), menurut psikolog klinis Roots Psychology Group, Dr Kate Mason, ada alasan yang cukup kuat sampai-sampai temperamen penumpang di pesawat meningkat.
"Liburan dapat menyebabkan stress yang cukup besar, terutama jika Anda telah menantikan liburan dan menghabiskan banyak waktu untuk menabung," ujarnya.
Ia menjelaskan bagaimana mengatur penerbangan, akomodasi, dan aktivitas ketika wisata bisa membebani sejumlah wisatawan.
Setelah rencana disusun, besar harapan bahwa semuanya akan berjalan dengan lancar. Sehingga, jika terjadi permasalahan yang meleset dari rencana, bahkan sedikit saja, bisa berdampak kepada emosi.
"Orang-orang berharap bahwa liburannya akan sempurna makanya mereka akan lebih mudah marah jika ada hal yang berjalan tidak sesuai rencana. Biasanya, orang-orang telah bekerja keras untuk liburan mereka dan akan merasa frustrasi jika terjadi kesalahan," katanya.
Dia mencontohkan ada seorang penumpang yang memesan kursi dengan ruang kaki ekstra di pesawat, tetapi tidak mendapatkannya saat terbang. Dia pun sedih, kecewa, kemudian marah.
Dr Mason mengatakan bahwa penumpang terlanjur yakin bahwa itu liburan yang sempurna adalah hak mereka. Sehingga, tidak mau ada perubahan apa pun yang mengganggu.
"Orang-orang berharap liburannya berjalan dengan baik, jadi ketika ada sesuatu yang tidak beres, mereka bertanya-tanya apa lagi yang bisa salah," katanya.
Apalagi, saat ini traveler liburan lagi setelah lockdown karena pandemi Covid-19 yang cukup lama.Selain itu, emosi bisa gampang tersulut karena liburan adalah kesempatan yang langka, membuat momen ini sangat berharga untuk dirusak.
"Dan, karena banyak keluarga yang hanya memiliki satu kali liburan dalam setahun, maka liburan itu haruslah sempurna," kata dia.
Sejumlah maskapai telah menyadari rawannya emosi traveler saat liburan. Makanya, maskapai-maskapai itu memainkan genre musik tertentu saat penumpang naik ke pesawat.
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Foto: Aksi Wulan Guritno Main Jetski di Danau Toba