Polisi Larang Turis Lansia Wisata Alam di Bali, Kenapa?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Polisi Larang Turis Lansia Wisata Alam di Bali, Kenapa?

I Wayan Selamat Juniasa - detikTravel
Selasa, 06 Jun 2023 11:42 WIB
Sejumlah wisatawan mancanegara (wisman) mengunjungi Pantai Batu Bolong di Badung, Bali, Rabu (3/5/2023). Sebanyak 370.832 orang wisman tercatat mengunjungi Pulau Bali pada bulan Maret 2023 atau meningkat 14,59 persen dibandingkan bulan sebelumnya dengan mayoritas wisatawan yang berasal dari Australia, India, dan Singapura. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/hp.
Ilustrasi wisatawan di Bali (ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)
Jakarta -

Kapolres Karangasem AKBP Ricko AA Taruna menginstruksikan pelaku pariwisata untuk melarang turis lanjut usia (lansia) melakukan aktivitas wisata alam, seperti naik gunung, rafting, atau snorkeling. Termasuk juga wisatawan yang memiliki gangguan kesehatan.

"Jadi, saya minta pemilik dan pelaku pariwisata berani mengatakan tidak kepada wisatawan yang dianggap tidak mampu melakukan aktivitas wisata alam," ujarnya ditemui sesuai rapat koordinasi bersama Forkopimda Karangasem, Senin (5/6/2023).

"Karena, jika itu (aktivitas wisata alam) dipaksakan (kepada wisatawan lansia) akan sangat berbahaya bagi wisatawan itu sendiri," Ricko menambahkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polres Karangasem, sambung Ricko, akan membuat regulasi. Salah satunya, menempatkan petugas kesehatan untuk ikut berjaga memeriksa kesehatan para wisatawan di pintu masuk wisata alam.

Namun, ia belum bisa memastikan mekanismenya seperti apa. Yang pasti, ia akan terlebih dahulu mengundang pelaku pariwisata untuk duduk bersama melakukan koordinasi.

ADVERTISEMENT

"Kami harap juga wisatawan jujur saat datang melakukan aktivitas wisata alam. Jika memang memiliki riwayat kesehatan yang kurang bagus, sebaiknya jangan memaksakan diri," katanya.

Ricko mencontohkan beberapa waktu lalu, wisatawan meninggal saat snorkeling. Kemudian, pada awal Juni, wisatawan asing meninggal saat rafting. Keduanya merupakan turis lansia.

Karena itu, untuk meminimalisir kejadian terulang kembali, ia menilai pelaku pariwisata agar berani menolak wisatawan yang dirasa tidak mampu beraktivitas wisata alam.

"Walaupun, setelah kami koordinasikan, itu memang kecelakaan dari wisatawan itu sendiri. Tapi, tetap kami menyayangkan," ujar Ricko.


Artikel ini telah tayang di detikBali.




(sym/sym)

Hide Ads