Seonggok kotoran menjadi sorotan di Pantai Bondi, Sydney. Ternyata bukan kotoran sebenarnya, melainkan instalasi tumpukan sampah.
Dirangkum detikcom, Selasa (6/6/2023) dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia, B-Corp Better Packaging Co, sebuah perusahaan Australia yang berkantor pusat di Selandia Baru membuat projek baru yang mencuri perhatian. Mereka membuat 'pup raksasa' yang terbuat dari plastik.
Instalasi ini memiliki tinggi sekitar 4 meter dan mewakili volume sampah plastik yang bertambah setiap 30 detik. Instalasi ini juga mewakili masalah sampah plastik yang menyelimuti pantai Australia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memang lucu bila diperhatikan, namun ada makna dalam yang dibawa oleh 'kotoran raksasa' ini.
Kotoran raksasa ini bukanlah kotoran sebenarnya. Dia dibangun dari tumpukan sampah plastik rumah tangga yang dibungkus jaring ikan dan dibentuk menyerupai onggokan kotoran.
Salah satu pendiri perusahaan, Rebecca Percasky mengatakan instalasi ini bertujuan menyadarkan bahwa manusia sedang berada dalam tahap kriris lingkungan.
"Jutaan ton plastik masuk ke laut setiap tahun, jadi kita benar-benar menghadapi krisis. Kami hanya ingin menyadarkannya, tetapi juga menunjukkan bahwa ada solusi positif di luar sana," kata Rebecca.
Dalam laporan Program Lingkungan PBB yang menyebutkan polusi plastik global dapat dikurangi hingga 80 persen pada tahun 2040 jika plastik digunakan kembali, didaur ulang, atau diganti dengan bahan alternatif. Dan produksi plastik telah meningkat secara eksponensial selama beberapa dekade terakhir dengan 400 juta ton sampah plastik dihasilkan setiap tahun,
"Cara kami memproduksi, menggunakan, dan membuang plastik mencemari ekosistem, menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia dan membuat iklim tidak stabil," kata direktur eksekutif program PBB Inger Andersen dalam Yahoo News.
"Kita berada di tengah gelombang pasang beracun yang luar biasa karena plastik mencemari lingkungan kita dan berdampak negatif terhadap hak asasi manusia dalam berbagai cara selama siklus hidupnya," kata pelapor khusus dan pakar lingkungan David R Boyd dan Marcos Orellana dalam sebuah laporan yang dirilis pada Kamis.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour