Seorang nenek-nenek dari Jakarta dilaporkan hilang selama 2 bulan. Namun secara misterius, sang nenek ditemukan warga di sebuah hutan di Pekalongan. Kok bisa?
Saat ditemukan, nenek itu terbaring di kubangan air pinggir sungai. Tubuhnya lemas. Pakaiannya basah. Warga bersama polisi langsung mengevakuasinya ke RSUD Kesesi, Pekalongan.
Nenek yang belakangan diketahui bernama Asmah (73) itu diketahui warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Dia ditemukan dan dievakuasi pada Minggu (4/6). Oleh Polsek Kesesi, nenek itu dipertemukan dengan keluarganya pada Selasa (6/6) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolsek Kesesi, Iptu Fellik Prasetyawan mengatakan warga menemukan nenek itu di bibir sungai di kawasan hutan wilayah Dusun Sumampir, Desa Kesesi, Pekalongan. Lokasi tersebut berjarak sekitar empat kilometer dari permukiman warga.
"Minggu sekitar jam dua siang kami mendapat laporan warga, ada nenek ditemukan di hutan dalam keadaan memprihatinkan. Kemudian indikasinya juga beberapa hari tidak makan," kata Fellik saat ditemui di RSUD Kesesi, Rabu (7/6/2023) sore.
"Awalnya nenek ini tidak mau (dievakuasi), ketakutan. Kondisi lemas. Akhirnya kita rayu, mau dievakuasi dengan kita tandu pakai sarung, berjalan menyusuri hutan dan perbukitan," imbuh Fellik.
Karena lokasi terdamparnya nenek malang itu cukup jauh dari pemukiman, tandu darurat dari sarung itu dipikul secara bergantian.
"Jarak 4 km, berjalan susur bukit dan kita bergantian. Kita bawa ke mobil patroli dan langsung kita bawa ke rumah sakit," ucap Fellik.
Setiba rumah sakit, diketahui nenek hilang itu membawa dompet berisi fotokopi KTP bertulisan nama Asma warga Kebon Jeruk, Jakarta.
"Dari data yang ada kita sebar ke WAG kami. Alhamdulillah tersambung. Senin sore kita bisa menghubungi pihak keluarga, dan membenarkan nenek Asma hilang," kata Fellik.
Awalnya, pihak keluarga belum bisa ke Pekalongan karena alasan ekonomi.
"Kita merasa kasihan. Kita tawari untuk kita transfer uang, perjalanan dari Jakarta saya arahkan untuk turun di Pos Polisi Siwalan, dan minta diantar polisi yang berjaga ke Kesesi. Alhamdulillah, sampai tadi malam," jelas Fellik.
Di lokasi yang sama, anak Asmah yakni Ayu (50) mengaku sudah dua bulan kehilangan ibunya, tepatnya tiga hari sebelum Lebaran.
"Mamak hilang sebelum Lebaran. Nggak biasa seperti ini. Dia tidak pikun, tidak juga hilang ingatan. Pamitan terakhir mau nengok cucu di Tangerang," kata Ayi.
Menurut Ayi, ibunya tidak pernah pergi sampai berhari-hari. Biasanya hanya pergi pagi pulang sore. Rumah Ayi dan ibunya masih dalam satu lingkup RT. Ibunya tinggal bersama anak keduanya.
"Mamak ini kalau pergi sendirian, tidak mau diantar. Emang sudah biasa. Tapi (biasanya) itu balik, berangkat pagi sore balik. Tidak pernah lama. Ini paling lama. Khawatir banget lah, apalagi Lebaran tidak ada mamak," katanya.
Ayi mengetahui keberadaan ibunya dari ketua RT setempat. Dia pun senang dan haru setelah mengetahui ibunya kini dalam kondisi sehat.
"Dapat kabar dari Pak RT. Pak RT dapat informasi dari anggota polisi," terangnya.
Kini Nenek Asmah sudah sehat setelah beberapa hari dirawat di RSUD Kesesi.
"Di sini sudah tiga hari. Kondisinya baik. Sebetulnya kalau rumahnya dekat bisa berobat jalan. Namun kami rawat dulu hingga diketahui pihak keluarganya. Kita rawat tanpa biaya, gratis," kata Kasi Keperawatan RSUD Kesesi, Sugeng Riyanto.
"Kondisi pertama dibawa ke sini memang benar-benar lemah. Kami perkirakan sudah beberapa hari tidak makan. Duduk saja dia tidak mampu. Keadaan fisiknya juga kotor karena di sungai. Alhamdulillah setelah kami melakukan perawatan kondisi fisiknya pulih," sambung Sugeng.
Rencananya pihak Dinas Sosial Pekalongan berencana mengantarkan nenek Asmah dan anaknya ke Jakarta secara gratis pada malam ini.
--------
Artikel ini telah naik di detikJateng.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!