Buaya Ditemukan Berkembang Biak Sendiri, Tanpa Pejantan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Buaya Ditemukan Berkembang Biak Sendiri, Tanpa Pejantan

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Jumat, 09 Jun 2023 12:03 WIB
Penemuan Buaya Perawan yang Bisa Bertelur, Apa Penyebabnya?
Buaya (Foto: ABC Australia)
Jakarta -

Buaya ini ditemukan bisa beranak sendiri. Dia tak butuh pasangan untuk proses reproduksi itu.

Melansir BBC, Jumat (9/6/2023), kasus pertama buaya bisa bunting sendiri telah diidentifikasi di sebuah kebun binatang di Kosta Rika. Dia menghasilkan janin yang 99,9% identik secara genetik dengan dirinya sendiri.

Fenomena yang disebut "kelahiran perawan" telah ditemukan pada spesies burung, ikan, dan reptil lainnya. Tapi, proses ini belum pernah terjadi sebelumnya pada buaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para ilmuwan mengatakan sifat itu mungkin diwariskan dari nenek moyang evolusioner, jadi dinosaurus mungkin juga mampu bereproduksi sendiri. Penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Royal Society, Biology Letters.

Telur itu diletakkan oleh buaya Amerika betina berusia 18 tahun di Parque Reptilania pada Januari 2018. Janin di dalamnya sudah terbentuk sempurna tetapi lahir mati sehingga tidak menetas.

ADVERTISEMENT

Buaya yang bertelur diperoleh saat dia berumur dua tahun dan dipisahkan dari buaya lain selama hidupnya. Karena itu, tim peneliti taman tersebut menghubungi Dr Warren Booth kelahiran Belfast, yang sekarang bekerja di Virginia Tech di AS.

Dia telah mempelajari kelahiran perawan, yang dikenal secara ilmiah sebagai partenogenesis, selama 11 tahun. Dr Booth menganalisis janin dan menemukan bahwa lebih dari 99,9% secara genetik identik dengan ibunya yang membenarkan bahwa ia tidak memiliki induk jantan.

''Kami melihatnya pada hiu, burung, ular, dan kadal, dan ini sangat umum dan tersebar luas,'' katanya tanpa terkejut.

Dia berspekulasi bahwa alasan partenogenesis belum terlihat pada buaya adalah karena orang belum mencari contohnya.

''Ada peningkatan besar dalam laporan partenogenesis saat orang mulai memelihara ular peliharaan. Tapi rata-rata pemelihara reptil tidak memelihara buaya," katanya.

Satu teori menyatakan bahwa hal itu terjadi pada spesies yang mampu melakukan partenogenesis ketika jumlahnya menyusut, dan mereka berada di ambang kepunahan.

Dan Dr Booth mengatakan bahwa ini mungkin terjadi pada beberapa spesies dinosaurus. Itu ketika jumlahnya menyusut karena perubahan lingkungan.




(msl/fem)

Hide Ads