Hawaii Larang Senjata Api, Termasuk di Tempat Hiburan dan Pantai

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Hawaii Larang Senjata Api, Termasuk di Tempat Hiburan dan Pantai

Weka Kanaka - detikTravel
Senin, 12 Jun 2023 07:11 WIB
Pantai Kaanapali, Lahaina, Hawaii, AS
Pantai di Hawaii. (Getty Images/iStockphoto/7Michael)
Hawaii -

Hawaii semakin membatasi warga untuk membawa senjata api. Termasuk, di tempat hiburan, taman, dan pantai.

Dilansir dari AP News, Senin (12/6/2023), Gubernur Hawaii Josh Green menandatangani undang-undang terkait kebijakan membawa senjata api pada awal bulan Juni 2023. Dalam UU itu senjata api dibatasi di seluruh negara bagian di lokasi sensitif, seperti gedung negara bagian, sekolah, stadion, dan rumah sakit.

Begitu pula di berbagai tempat hiburan dan tempat publik, seperti pantai, stadion, bar yang menyajikan alkohol, dan bioskop. Para pemilik usaha swasta yang mengizinkan senjata api harus memiliki tanda diperbolehkan senjata api.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Green, yang merupakan seorang dokter dan berpengalaman di ruang gawat darurat di Hawaii selama beberapa dekade, mengatakan bahwa kejahatan senjata api merupakan krisis kesehatan masyarakat. Makanya, dia harus segera diambil tindakan untuk mengatasinya.

"Dalam banyak kesempatan dalam pelatihan di AS, saya adalah salah satu dokter yang merawat pasien yang menjadi korban kekerasan senjata api. Tidak hanya itu, saya kehilangan orang yang saya cintai karena bunuh diri dengan senjata api," kata Green sebelum menandatangani peraturan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Jadi, apa pun yang bisa kita lakukan, kita harus melakukannya," dia menambahkan.

Ketua komite kehakiman yudisial, David Tarnas, mengatakan bahwa anggota parlemen dengan hati-hati menyusun kebijakan tersebut agar konsisten dengan interpretasi dari pengadilan tinggi atas hak Amandemen Kedua. Yakni, untuk membawa senjata dan mengatur izin membawa senjata.

"Kami bertujuan untuk menciptakan pendekatan yang seimbang, yang menghormati hak-hak pemilik senjata api dan kebutuhan untuk mempertahankan ruang yang aman dan terlindungi di Hawaii," kata Tarnas.

Sebelum keputusan Mahkamah Agung, hukum Hawaii memberikan keleluasaan kepada kepala polisi daerah untuk menentukan memberikan izin kepada pemilik senjata api. Sejauh ini, polisi disebut jarang melakukannya. Mereka hanya mengeluarkan enam izin tersebut dalam 21 tahun, sehingga hampir tidak mungkin bagi warga sipil untuk membawa senjata di Hawaii.

UU di Hawaii hanya mengizinkan orang untuk menyimpan senjata api di rumah mereka atau sebatas membawanya ke lapangan tembak, area berburu, dan tempat-tempat terbatas lainnya seperti bengkel perbaikan senjata.

Pada tahun 2022, angka kematian akibat senjata api di Hawaii terendah kedua di antara 50 negara bagian. Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, hanya Massachusetts yang memiliki angka yang lebih rendah dari Hawaii.

"Undang-undang ini membatasi pembawaan senjata api, hanya di trotoar umum dan tempat usaha pribadi, jika Anda punya izin. Sedangkan, di semua tempat lain di negara bagian ini, membawa senjata api adalah ilegal," kata Direktur Koalisi Senjata Api Hawaii, Andrew Namiki Roberts.

Namun di sisi lain, protes dilayangkan oleh Presiden Asosiasi Senapan Hawaii, Kainoa Kaku. Ia berpendapat bahwa para pemimpin negara bagian memandang warga negara Hawaii yang taat hukum dan memiliki senjata api sebagai penjahat.

"Mereka sangat bodoh sehingga tidak bisa membedakan antara seseorang yang tidak mematuhi hukum dan melakukan kejahatan dengan senjata api dan seseorang yang hanya ingin melindungi diri sendiri dan keluarganya dengan senjata api," katanya.

Kedua kelompok pembela hak kepemilikan senjata api berencana untuk menggugat undang-undang baru ini ke pengadilan. Jaksa Agung Anne Lopez mengatakan bahwa kantornya siap untuk melawan tuntutan hukum tersebut.

Kainoa juga keberatan dengan biaya yang ditentukan dari UU baru itu kepada pemilik senjata. Diperkirakan, pemilik senjata harus mengeluarkan biaya sebesar USD 1.000 atau Rp 14 jutaan. Biaya itu termasuk akses ke semua kelas dan tes kemahiran yang diperlukan untuk mendapatkan izin membawa senjata yang berlaku selama empat tahun.




(wkn/fem)

Hide Ads