Nasib Anak Rambut Gimbal saat Dieng Culture Festival Ditiadakan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Nasib Anak Rambut Gimbal saat Dieng Culture Festival Ditiadakan

Uje Hartono - detikTravel
Jumat, 23 Jun 2023 20:31 WIB
Putri Ayu Sekarsari, salah satu anak berambut gimbal yang akan diruwat di DCF 2022 saat ditemui di rumahnya di Banjarnegara, Sabtu (27/8/2022).
Putri Ayu Sekarsari, anak berrambut gimbal yang diruwat di DCF 2022 (Foto: Uje Hartono/detikJateng)
Jakarta -

Ritual pemotongan rambut gimbal yang dimiliki anak-anak di Dieng biasanya berbarengan dengan acara Dieng Culture Festival. Lalu, bagaimana nasibnya jika acara itu ditiadakan?

Ketua panitia DCF sekaligus Ketua Pokdarwis Dieng Pandawa Alif Fauzi mengatakan saat ini sudah banyak anak rambut gimbal yang meminta untuk diruwat saat DCF. Sementara anak rambut gimbal tersebut ditampung di pemangku adat Dieng.

"Kalau anak rambut gimbal yang datang ke sini untuk diruwat saat DCF banyak. Sementara didata dulu di pemangku adat," ujarnya saat dihubungi detikJateng, Selasa (20/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebut, pada dasarnya ruwat rambut gimbal tidak terpengaruh dengan ditiadakannya gelaran DCF tahun ini. Pasalnya, ruwat atau cukur rambut gimbal dilakukan sesuai permintaan anak tersebut.

"Kalau memang mintanya dilakukan (dicukur atau diruwat) sekarang bisa dilakukan sendiri di rumah. Tetapi mintanya dicukur pada saat DCF ya dilakukan tahun depan. Makanya ini didata dulu, kami kemudian menanyakan pada anak gimbal itu. Seperti mau dicukur kapan, permintaannya apa dan lainnya," kata dia.

ADVERTISEMENT

Saat ini panitia DCF mengaku dilema jika tetap menggelar DCF meski dalam skala kecil. Sebab, hal tersebut akan mengundang wisatawan datang ke Dieng. Sementara saat ini tengah dilakukan kegiatan penataan kawasan Dieng. Dikhawatirkan wisatawan akan terganggu.

"Kalau (wisatawan) sudah datang ke Dieng, kita kan tidak bisa menolak. Sedangkan di sini sedang ada penataan. Nanti terkait keamanan dan keselamatan wisatawan siapa yang bertanggung jawab. Ini berbeda ketika DCF digelar saat pandemic COVID-19 lalu. Karena saat itu semuanya ketat," kata dia.

Selain, Jazz Atas Awan dan Pesta Lampion, tradisi ruwat anak rambut gimbal menjadi salah satu magnet bagi wisatawan saat gelaran DCF. Terlebih anak berambut gimbal kerap menyampaikan permintaan yang unik sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi saat diruwat.

Baca artikel selengkapnya di detikJateng




(msl/msl)

Hide Ads