Orang Termuda yang Berhasil ke Titanic Cerita Sempat Pingsan di Perjalanan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Orang Termuda yang Berhasil ke Titanic Cerita Sempat Pingsan di Perjalanan

Weka Kanaka - detikTravel
Selasa, 27 Jun 2023 08:38 WIB
Penyelam termuda ke reruntuhan Titanic.
Penyelam termuda ekspedisi ke reruntuhan Titanic. (facebook.com/gmichaelharris/)
Jakarta - Orang termuda yang berhasil mengunjungi bangkai kapal Titanic mengisahkan pengalamannya. Dia bilang sempat pingsan dalam perjalanan dan menyebut sebagai penjelajahan berbahaya.

Dilansir dari New York Post, Selasa (27/6/2023), Sebastian Harris, putra dari pemimpin ekspedisi Titanic, G. Michael Harris, berusia 13 tahun saat ia, ayahnya, dan seorang pilot kapal selam menjelajahi reruntuhan Titanic pada 2005.

Dalam penjelajahan ke bangkai kapal Titanic itu, dia dan ayahnya menggunakan kapal selam Rusia Mir II. Dia menyebut bahwa sebuah tragedi menimpanya dalam penjelajahan kala itu.

"Selama menyelam, kami mengalami sedikit masalah keselamatan. Tiba-tiba tingkat oksigen kami mulai menurun dan saya jatuh pingsan saat kami menyelam," kata Harris kepada The Sun.

Beruntung, ayahnya serta pilot kapal selam tersebut tidak mengalami masalah yang sama seperti Harris. Jika tidak, ia memprediksi akan menyebabkan sesuatu yang fatal.

Dia menyebut persoalan itu merupakan masalah yang sudah diprediksi dalam penjelajahan ke bangkai kapal Titanic yang ada di laut dalam. Dia bilang masalah itu akan lumrah terjadi, sehingga perlu ada syarat khusus untuk kapal selam.

"Tapi masalah kecil seperti ini bisa atau sering terjadi, jadi sertifikasi dan keamanan kendaraan ini sangat penting," katanya.

Harris menjelaskan bahwa kegiatan tersebut pada dasarnya berbahaya. Namun umurnya yang saat itu masih belia, membuat ia merasa tenang.

"Seorang anak berusia 13 tahun tidak benar-benar memiliki rasa moralitas mereka sendiri, jadi saya sangat cuek karena ketidaktahuan saya, tetapi dalam situasi yang berbeda, hal itu bisa saja berakhir sebagai tragedi," ujar Harris.

Bersama ayahnya, Harris melakukan perjalanan 12.850 kaki atau sekitar 3.916 meter ke bawah permukaan Samudra Atlantik Utara untuk menjelajahi sisa-sisa Titanic. Perjalanannya saat itu memakan waktu 12 jam dan membuatnya mendapatkan Guiness World Records karena usianya yang sangat muda.

Dia berbicara tentang tindakan pencegahan di kapalnya, Mir II, yang tidak ada di kapal OceanGate Expeditions, seperti katup dan alat pelacak.

"Mir yang saya tumpangi memiliki katup di bagian atas kapal selam, yang menurut pemahaman saya ada di sana jika Anda perlu membukanya di permukaan dan ada cukup waktu bagi dua atau tiga orang untuk keluar," katanya kepada media.

"Namun yang dihadapi di Titan, tidak ada katup itu. Anda ditempatkan di dalam silinder terbuka dan kemudian dibaut ke tempatnya. Hal ini tidak sesuai dengan standar keselamatan kapal selam dan akan membuat (potensi) penyelamatan menjadi sangat, sangat menantang," ujar dia.

Ia bercerita bahwa ayahnya beserta rekan-rekannya pernah mengalami insiden yang nyaris membuat celaka, tepatnya saat menyelam di kapal Titanic. Tetapi saat itu ia tetap mengikuti ekspedisi tersebut. Di sisi lain, ia menyebutkan bahwa ia tidak akan pernah menginjakkan kakinya di Titan.

"Saya tidak bisa mengatakan bahwa saya akan menaikinya (kapal OceanGate), tidak," katanya.

"Kapal selam Mir yang saya tumpangi telah berhasil mencatat beberapa ratus kali penyelaman sebelum kami berangkat," dirinya menambahkan.

Pernyataan Sebastian Harris tentang risiko perjalanan Titanic muncul setelah pemodal Las Vegas Jay Bloom dan putranya Sean Bloom memberi tahu orang-orang bahwa mereka menolak untuk melakukan perjalanan karena khawatir tentang keselamatan kapal.

"Saya memberi tahu ayah saya, 'Ayah, kapal selam ini tidak dapat bertahan hidup sedalam itu di lautan,'" kata Sean.

"Saya khawatir karena saya tidak berpikir kapal selam dapat menahan tekanan semacam itu dan itu tidak dimaksudkan untuk pergi sejauh itu," dia menambahkan.




(wkn/fem)

Hide Ads