Colosseum Roma lagi-lagi kedatangan turis yang tak bertanggung jawab. Mereka cuek bebek lakukan vandalisme.
Dilansir dari Marca, Rabu (28/6/2023) sepasang turis jalan-jalan di Colosseum Roma, Italia. Tak hanya menikmati keindahan situs tersebut, pasangan ini ingin sedikit kenangan di sana.
Bukan, mereka bukan foto-foto, tapi malah melakukan vandalisme. Melalui video yang direkam oleh turis lain, sang pria mengeluarkan kunci untuk mengukir tembok Colosseum Roma.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia asyik menuliskan namanya dan sang pacar di sana. Si pacar yang mana berambut pirang, berdiri di sampingnya seakan mengawasi.
Turis yang merekam aksi ini maju sedikit untuk melihat lebih dekat. Begitu sang pria membalikkan badannya, ia hanya tersenyum.
Si perekam kemudian pergi dan membagikannya ke media sosial.
Aksi vandalisme ini bukanlah yang pertama kali, bisa dibilang sering terjadi. Ada banyak vandalisme yang dilakukan turis dan kebanyakan menuliskan namanya.
Vandalisme ini tentu berdampak buruk bagi dinding Colosseum. Ukiran-ukiran itu menyebabkan kerusakan yang signifikan dan tentu saja, aktivitas ilegal.
Jika kedapatan melakukannya, polisi Roma akan menangkan turis dan memberikan hukuman. Turis bisa kena denda atau bahkan penjara.
Contohnya, seorang turis Rusia yang pernah kedapatan melakukan vandalisme dengan mengukir huruf 'K'. Ia pun didenda sebanyak Euro 20.000 atau sekitar Rp 327 juta!
Pada tahun 2020, Dewan Menteri Italia menetapkan denda mulai Euro 20.000-60.000 dan hukuman pidana bagi mereka yang merusak, menghancurkan semua atau sebagian kekayaan budaya secara ilegal.
"Kerusakan pada monumen dan tempat-tempat artistik menyebabkan kerugian ekonomi bagi masyarakat. Pembersihannya membutuhkan intervensi personel yang sangat khusus dan penggunaan mesin yang sangat mahal. Mereka yang melakukan tindakan ini juga harus memikul tanggung jawab ekonomi," ujar Menbudpar, Gennaro Sangiuliano.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan