Ubi cilembu menjadi komoditas pertanian khas Sumedang yang cukup masyhur. Lantas, jenis ubi apa dan apa keistimewaannya dibanding ubi lainnya?
Peneliti sekaligus doktor lulusan Georgia-Augusta University of Goettingen, German dan dosen Universitas Padjadjaran Prof Agung Karuniawan menjelaskan, keistimewaan ubi cilembu atau yang ia sebut sebagai ubi madu adalah kandungan gula terlarut yang tinggi dan terkhusus pada saat dioven atau dibakar dengan suhu dan waktu tertentu. Sehingga mengasilkan tekstur daging dan citarasa legit dan aroma lembut seperti madu.
"Jenis ubi tersebut menghasilkan rasa ala karamel yang memberikan rasa manis dan legit, seperti madu, yang tidak ditemui pada jenis ubi jalar lainnya," ungkap Agung kepada detikJabar, Rabu (28/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya apakah kekhasannya itu dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan iklim ? Menurut Agung, berdasarkan hasil studi yang dilakukannya bahwa sebenarnya jenis ubi cilembu varietas rancing mampu beradaptasi luas atau dapat dibudidayakan di luar wilayah habitat aslinya.
Ubi cilembu telah memiliki sertifikat Hak atas Kekayaan Intelektual - Indikasi Geografis (HKI IG) Ubi Cilembu dimana lokasi buidayanya terletak di Kecamatan Pamulihan, Rancakalong, Tanjungsari dan Sukasari, Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat. Hak ekslusif HKI IG tersebut dipegang oleh Asosiasi Agrobisnis Ubi Cilembu dengan nomor hak IG.00.2012.000008.
Namun demikian, sambung Agung, bagi pakar ubi jalar sendiri, ubi varietas rancing yang ditanam di Desa Cilembu tetap memiliki kekhasannya tersendiri. "Bagi pakar ubi jalar, tetap saja ada perbedaan dengan ubi jalar yang ditanam di wilayah Desa Cilembu," terangnya.
Baca juga: Kemasyhuran Ubi Cilembu Berawal dari Sini |
Agung pun mengungkapkan karakter dari ubi varietas rancing ini. Sebab, ubi jenis ini telah menjadi primadona dan budidayanya kini telah menyebar luas lantaran daya adaptasinya.
"Ubi cilembu rancing idealnya ditanam di dataran medium ke tinggi atau 500 sampai 1.000 m dpl. Akan ada kendala kualitas, bila ubi rancing ditanam di dataran rendah atau dibawah 200 mdpl maka kulit akan menebal dan kandungan gula BRIX akan menurun," paparnya.
"Bila ditanam di dataran tinggi di atas 1.000 mdpl maka umur panen bertambah dan kulit ubi akan menipis," ujarnya menambahkan.
Sekadar diketahui, Agung adalah seorang pemulia tanaman dengan fokus keilmuan di bidang manajemen sumberdaya genetika tanaman (plant genetic resources).
Baca selengkapnya di sini.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!