Libur panjang akhir pekan dan juga Iduladha rupanya dimanfaatkan turis Indonesia untuk berlibur ke Bangkok. Kemanapun detikTravel pergi, pasti jumpa warga +62.
DetikTravel berada di Bangkok pada 28-29 Juni 2023. Saya mengunjungi sejumlah destinasi wisata favorit seperti Grand Palace, Wat Pho, dan Wat Arun. Ini merupakan destinasi sejarah yang wajib dikunjungi bila ke Bangkok.
Suasana destinasi itu sangat ramai pada Rabu (28/6/2023). Turis-turis mancanegara mendominasi kunjungan ke tempat tersebut, tak terkecuali orang Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Misalnya saat di Wat Pho, saya berjumpa dengan turis asal Bali bernama Gede. Ida mengaku sengaja memasukkan Wat Pho sebagai destinasi wajib karena kuil itu memiliki nilai religi.
"Saya merasa damai karena banyak simbol religi. Memicu rasa penasaran apa arti di baliknya," katanya.
"Salah satu yang menarik patung naga Buddha. Kisahnya saat Budhha bertapa di bawah pohon bodi, hujan, lalu dia dilindungi naga atau ular kobra. Dia bisa bersama dengan semua mahkluk," sambungnya.
Tak hanya di destinasi kuil, orang Indonesia juga banyak saya jumpai di kawasan Pratunam. Ini adalah surganya wisata belanja.
Salah satu toko yang saya datangi adalah Tofu Skincare yang menjual aneka kosmetik murah. Uniknya, hampir semua pengunjung adalah orang Indonesia. Mudah saja mengenalinya karena mereka berbahasa Indonesia.
![]() |
"Permisi, permisi," kata mereka ketika saya sedang memilih kosmetik.
"Maaf," ucap mereka saat ranjang kami bertubrukan.
Lucunya, saat di kasir kami juga sempat berbincang mengenai cara pembayaran. "Bisa kak pakai kartu tapi kena charge 3 persen," kata seorang pengunjung Indonesia.
Saking seringnya berjumpa dengan orang Indonesia, saya merasa Bangkok ini seperti di Jakarta saja. Selain cuacanya panas, kemacetan di jalan juga semakin membuat Bangkok serasa rumah kedua.
(pin/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan