Viral di medsos, turis China mengaku diperas oknum petugas bandara KLIA (Kuala Lumpur International Airport). Tak tanggung-tanggung, ia diperas Rp 57 jutaan!
Dilansir dari The Rakyat Post, Selasa (4/7/2023), awalnya turis wanita yang tidak disebutkan identitasnya itu tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Kamis (29/6) pekan lalu.
Setibanya di Kuala Lumpur, tiba-tiba saja, tanpa alasan yang jelas, turis China tadi digelandang oleh 'oknum' petugas Imigrasi Malaysia. Wanita itu dilaporkan dikurung di sebuah ruangan dan dipaksa membayar sejumlah uang untuk pembebasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah uang yang diminta petugas Imigrasi tadi tak tanggung-tanggung, mencapai 18.000 Ringgit Malaysia. Jika dirupiahkan, nominalnya sekitar Rp 57 jutaan. Karena kendala bahasa, wanita tadi hanya bisa pasrah.
Rinciannya, 12.000 Ringgit (setara Rp 38,6 juta) untuk biaya pembuatan visa, 3.000 Ringgit (sekitar Rp 9,6 jutaan) untuk tiket pulang kembali ke China, 3.000 Ringgit lagi untuk biaya masuk kembali ke Malaysia.
Kasus pemerasan terhadap turis China itu dibenarkan oleh Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Malaysia, Datuk Seri Tiong King Sing. Tiong pun turun tangan langsung untuk menangani kasus tersebut.
Menurut Tiong, insiden tersebut adalah upaya terang-terangan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh petugas Imigrasi Malaysia.
Dia juga mengklaim, petugas imigrasi kedapatan menyita ponsel wanita itu, yang mana itu bukan termasuk wewenang mereka.
Ponsel wanita tersebut dilaporkan berisi catatan rinci tentang tiket pesawat pulang pergi dan penginapan hotelnya selama di Malaysia, yang mana tidak ada satu pun yang melanggar peraturan imigrasi.
Kasus ini pun ramai diberitakan media di Malaysia. Insiden tersebut telah memicu kemarahan di kalangan netizen Malaysia. Mereka menuntut agar sanksi tegas diberikan kepada petugas imigrasi yang terlibat.
Namun di sisi lain, Menteri Tiong juga dikritik, karena melakukan intervensi terhadap kasus tersebut. Tiong dikabarkan datang langsung ke KLIA untuk membebaskan turis China yang ditahan petugas imigrasi tadi.
Tiong sendiri membantah keras tuduhan membantu turis perempuan itu karena memiliki ras yang sama. Dia menyatakan akan mendukung petugas imigrasi jika mereka ternyata mengikuti prosedur dan peraturan yang berlaku.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol