Pengamat pariwisata Taufan Rahmadi berbicara soal polemik di KEK Mandalika. Menurutnya, pariwisata itu harus bicara mengenai kemaslahatan orang banyak.
Penyelenggaraan ajang World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika kini tengah dalam tahap evaluasi. Padahal menurut Taufan, dampak positif penyelenggaraan ajang WSBK Mandalika itu terasa langsung di tengah masyarakat NTB pada khususnya.
"Ketika WSBK itu dilakukan, data BPS itu mengatakan serapan tenaga kerja itu di atas angka 4.600. Kedua, soal perputaran uang, di situ hampir di angka 50 Miliar dalam waktu 3 hari. Kami bisa merasakan itu. Ketika WSBK itu dihilangkan, itulah potensi ekonomi masyarakat yang hilang," ujar Taufan, dikutip dari acara Economic Challenges, Selasa (4/7/2023) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Taufan, bicara soal Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika adalah soal Long Term Investment. Jadi butuh waktu untuk bisa memperoleh keuntungan. Terlalu instan menyimpulkan sesuatu hal itu untung atau rugi dalam jangka waktu yang pendek.
"Ini kan long term investment, pasti ada jeda waktu. Mereka semua memperkirakan itu. Jangan buru-buru mengatakan ini rugi, dalam perspektif mana? Kita merasakan dampak daripada perhelatan dan kehadiran Mandalika. Masyarakat merasakan dampaknya, sektor industri juga bergerak. Itu adalah fakta di lapangan," jelas Taufan.
Taufan berpendapat, ada banyak hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk memperkuat pengembangan KEK Mandalika agar bisa mendatangkan keuntungan di masa depan.
"Kita lihat dari namanya, Mandalika. Ma, manusianya. Perkuat sumber daya manusia yang ada di sana. Kedua destinasi. Bicara destinasi, itu kita bicara tentang aksesibilitas, amenitas, kita bicara atraksi. Perkaya atraksi yang ada di sana," jelas Taufan.
![]() |
Selanjutnya adalah soal lahan. Penyelesaian masalah lahan juga harus segera diselesaikan. Baru menurut Taufan, kita bisa bicara tentang Ka atau kenyamanan. Bagaimana meningkatkan kenyamanan para wisatawan yang berwisata di KEK Mandalika.
"Menurut saya, hal-hal itu menjadi prioritas di dalam menyelesaikan masalah di KEK Mandalika. Spotlightnya bukan sekadar berada di WSBK atau MotoGP. Spotlightnya itu ada di integrasi Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika sesuai dengan apa yang jadi gagasan besar presiden kita," imbuhnya.
Terakhir, Taufan mengingatkan ketika bicara pariwisata, itu bukan soal bisnis saja, tapi juga soal kemaslahatan banyak orang yang menggantungkan hidup terhadap sektor tersebut.
"Kalau kita bicara pariwisata, dimana pariwisata itu dikelola pemerintah, kita jangan bicara hanya B2B saja, tapi kita juga bicara dengan perspektif, di situ ada hal yang lebih penting, yaitu kemaslahatan masyarakat," tutup putra daerah NTB itu.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!