Negara-negara Eropa agaknya mulai menyadari kesalahan mereka melakukan perbudakan di sejumlah negara pada masa lalu. Mereka mulai mengembalikan artefak yang diambil ke negara asalnya.
Dilansir dari Channel News Asia, Jumat (7/7/2023) pada 2021 Prancis mengatakan pihaknya akan mengembalikan patung, singgasana kerajaan, dan altar suci yang diambil dari negara Benin di Afrika Barat.
Kemudian setahun kemudian, Belgia mengembalikan gigi berlapis emas milik pahlawan kemerdekaan Kongo yang terbunuh, Patrice Lumumba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu pada Januari tahun ini, museum di Berlin, Jerman juga mengatakan siap mengembalikan ratusan tengkorak manusia dari bekas jajahan Jerman di Afrika Timur.
Terkini, Belanda juga akan mengembalikan artefak berharga dari Sri Lanka dan Indonesia. Artefak Sri Lanka yang akan dikembalikan adalah Cannon of Kandy.
Ini adalah senjata seremonial yang terbuat dari perunggu, perak dan emas, dan bertatahkan batu rubi. Laras dihiasi dengan simbol Raja Kandy: Matahari, setengah bulan, dan singa Sinhala.
Meriam itu telah menjadi koleksi Rijksmuseum, museum seni dan sejarah nasional, sejak 1800. Menurut museum Belanda, meriam itu dijarah oleh pasukan Perusahaan Hindia Timur Belanda selama pengepungan dan penjarahan Kandy pada 1765.
Direktur museum, Taco Dibbits, menyebut keputusan mengembalikan meriam dan lima benda lainnya sebagai "langkah positif bekerja sama dengan Sri Lanka".
Sementara itu, salah satu artefak Indonesia yang akan dikembalikan adalah koleksi permata yang dikenal sebagai Harta Karun Lombok. Artefak ini sebelumnya dijarah Belanda dari Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan