Turis Australia Trauma ke Bali, Didenda Rp 15 Juta karena Paspor Kotor

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Turis Australia Trauma ke Bali, Didenda Rp 15 Juta karena Paspor Kotor

Syanti Mustika - detikTravel
Senin, 10 Jul 2023 15:02 WIB
paspor australia
Ilustrasi paspor Australia (Getty Images/iStockphoto/Benson George)
Jakarta -

Bukannya menjadi liburan impian, liburan ke Bali turis Australia ini berubah menjadi mimpi buruk bagi. Dia didenda Rp 15 juta karena paspornya kotor.

Diberitakan Daily Mail, Senin (10/7/2023) Monique Sutherland diminta menandatangani formulir biru tambahan ketika check-in di konter Batik Air di Bandara Tullamarine di Melbourne karena paspornya yang berusia tujuh tahun sedikit kotor. Masalah yang lebih buruk datang menghampiri saat dia menyerahkan formulir biru tersebut di imigrasi Bali.

"Saya ditanya apakah saya sendirian, dan apakah saya seorang traveler biasa (yang sebenarnya bukan) ... kemudian saya dibawa ke ruang interogasi kecil," kata Sutherland.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para pejabat terus masuk dan keluar dan menanyai saya selama lebih dari satu jam," dia menambahkan.

Sutherland menambahkan dia 'histeris dan ketakutan' saat para petugas tertawa dan berbicara dalam bahasa Indonesia. Lalu petugas mengatakan dia terancam dideportasi. Gegaranya, dia dinilai memasuki Indonesia dengan paspor yang rusak.

ADVERTISEMENT

Sebuah solusi ditawarkan untuk tidak terbang pulang dan diizinkan tinggal. Syaratnya, dia harus membayar biaya AUD 1.500 (sekitar Rp 15,2 juta).

Sutherland pun menolak membayar karena paspornya tidak ada masalah dari negaranya dan bisa digunakan.

"Namun paspor saya benar-benar diterima dan sudah dicap untuk masuk visa, dan baru setelah saya menyerahkan formulir biru yang saya ambil," katanya.

Kemudian petugas imigrasi beralih ke ibunya dan mengatakan tidak akan mengembalikan paspor jika tidak membayar denda.

"Mereka mendekati ibu saya yang ketakutan dan meyakinkannya untuk membayar. Mereka juga mengatakan jika tidak membayar, saya tidak akan mendapatkan paspor saya kembali," katanya.

Mau tak mau, akhirnya mereka membayar denda yang diminta. Pasangan ibu dan anaknya pun dikawal keluar dari bandara tanpa interogasi lebih lanjut.

Permasalahan ini membuat perasaan Sutherland untuk liburan menjadi hambar. Waktu liburannya dia habiskan untuk menelusuri permasalahan paspornya bahkan sampai dia menghubungi pejabat keamanan perbatasan di Melbourne, yang mengatakan kepadanya bahwa mereka yakin masalah itu kemungkinan besar adalah jebakan.

"Paspor saya tidak pernah menjadi masalah yang sebenarnya. Itu adalah cara mudah untuk mendapatkan uang dari turis yang tidak berpengalaman," ujar dia.




(sym/fem)

Hide Ads