Pernikahan anjing Jojo dan Luna dikecam karena menggunakan adat Jawa. Tetapi rupanya, ada masalah lebih serius dengan pernikahan satwa besar-besaran dengan pemberkatan.
Pesta pernikahan Jojo dan Luna, dua anjing milik Valentina Chandra dan Indira Ratnasari atau Nena Ghoib, dengan adat Jawa dinilai melecehkan budaya Yogyakarta dan budaya Jawa. Agenda itu juga disorot gegara menghabiskan uang sampai Rp 200 juta.
Selain itu, adanya prosesi pemberkatan dalam pesta pernikahan dua anjing itu disorot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rupanya, jauh sebelum itu Paus Fransiskus pernah emosi karena memberkati anjing. Begini ceritanya.
Di sekitar bulan Mei, BBC memberitakan bahwa Italia mengalami resesi seks. Paus Fransiskus menganggapnya ancaman nyata yang mengakibatkan masyarakat malah memilih hewan peliharaan daripada memiliki anak.
Ia berbicara dalam sebuah konferensi tentang krisis demografi Italia. Paus mengatakan hewan peliharaan akan menggantikan anak-anak di banyak rumah tangga.
"Memulai sebuah keluarga di Italia menjadi upaya luar biasa yang hanya mampu dilakukan oleh orang kaya," Paus Fransiskus memperingatkan.
Italia memiliki salah satu tingkat kesuburan terendah di Uni Eropa. Kelahiran di sana turun di bawah 400.000 pada tahun lalu, angka terrendah terbaru.
Dalam pidatonya di Roma, Paus mengatakan penurunan angka kelahiran menandakan kurangnya harapan di masa depan, dengan generasi muda terbebani oleh rasa ketidakpastian, kerapuhan dan momen genting.
Peringatan bahwa hewan peliharaan menggantikan anak-anak nyata di beberapa rumah tangga. Paus menceritakan bagaimana seorang wanita membuka tasnya dan memintanya untuk memberkati bayinya, bukan bayi sebenarnya melainkan anjing kecil.
"Saya kehilangan kesabaran dan menyuruhnya pergi. Ada banyak anak yang kelaparan, dan Anda membawakan saya seekor anjing?" tambahnya, memicu tepuk tangan meriah dari penonton.
Pernikahan anjing dengan adat Jawa dan pemberkatan
Terbaru, sepasang anjing menuai kecaman. Yang paling disorot adalah momen pernikahan itu menggunakan adat Jawa.
Oleh karenanya Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi yang mengecam pesta pernikahan anjing Jojo (milik Valentina Chandra) dan Luna (milik Indira Ratnasari atau Nena Ghoib) dengan adat Jawa.
Pesta pernikahan pasangan anjing berjenis husky itu dihelat di dog park kawasan Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara, Jumat (14/7) mulai pukul 16.00 hingga 21.00 dan dinamai 'The Royal Wedding Jojo dan Luna'.
"Sangat menyayangkan dan menyatakan ketidaksetujuan atas terselenggaranya kegiatan The Royal Wedding Jojo dan Luna, yang terpublikasi secara viral pada media sosial," demikian pernyataan Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi dalam postingan akun Instagram resmi Dinas Kebudayaan DIY, @dinaskebudayaandiy.
Lakshmi menyebut upacara adat pernikahan, khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta dan tradisi Jawa pada umumnya, baik prosesi adatnya maupun nilai/marwahnya telah dilindungi secara hukum oleh negara melalui UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dan Perda Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pemeliharaan dan Pengembangan Kebudayaan.
Netizen juga menyoroti pesta pernikahan anjing Jojo karena biayanya mencapai Rp 200 juta.
Selain itu, ada pula istilah pemberkatan yang digunakan dalam pernikahan anjing itu dan dibimbing oleh pastor Lorenzo Heli di atas panggung pelaminan.
Baca juga: Pernikahan Anjing Pakai Adat Jawa Dikecam! |
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol