PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia (ASDP) Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menutup sejumlah rute pelayaran akibat cuaca buruk, Senin (24/7/2023). Selain angin kencang, tinggi gelombang di perairan NTT mencapai empat meter lebih.
"Efek dari angin kencang, gelombang sampai empat meter bahkan lebih. Demi keselamatan, kami sementara waktu menutup pelayaran di NTT," ujar Manager Usaha PT ASDP Bolok Andri Matte kepada detikBali, Senin siang.
Andri menyebut hanya satu rute pelayaran yang masih beroperasi, yaitu Kupang-Hansisi. Menurutnya, kapal KMP Ile Labalekan rute Aimere-Kupang terpaksa kembali ke Pelabuhan Aimere karena cuaca tidak bersahabat untuk berlayar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hanya satu rute saja yang masih beroperasi, sementara lainnya ditutup sementara waktu. Tadi malam KMP Ile Labalekan terpaksa batal berlayar," imbuhnya.
Andri mengimbau warga untuk terus mengikuti perkembangan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG. Ia berharap cuaca kembali membaik agar seluruh rute pelayaran dapat kembali beroperasi.
Pelaksana Tugas Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang Agung Sudiono Abadi menyebut gelombang tinggi masih berpotensi di perairan NTT hingga 26 Juli mendatang. Menurutnya, gelombang setinggi 4-5 meter perlu diwaspadai di wilayah Selat Sumba bagian barat dan Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu.
"Gelombang tinggi itu sangat berisiko terhadap kapal ukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar dan juga kapal ferry," kata Agung.
Agung menjelaskan, gelombang setinggi 2,5-4 meter juga berpotensi terjadi di Selat Sape bagian selatan, Laut Sawu, perairan selatan Kupang-Rote dan Samudera Hindia Selatan Berikutnya, gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpotensi terjadi di wilayah Selat Sumba bagian timur, Selat Flores-Lamakera, Selat Alor-Pantar, Selat Ombai, dan Perairan utara Kupang-Rote.
"Gelombang tinggi ini juga berisiko terhadap perahu nelayan dan kapal tongkang. Karena itu, perhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran terutama perahu nelayan kecepatan angin lebih dari 15 knot," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di detikbali,
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?