Hingga kini, belum diketahui secara pasti penyebab kematian anak harimau Benggala milik Alshad Ahmad. Penyebabnya masih terus diselidiki.
"Kalau penyebab kematiannya masih menunggu nekropsi. Nekropsi di Bogor ya," kata Kasi KSDA Wilayah III Bandung Halu Oleo seperti dikutip dari detikJabar, Kamis (27/7/2023).
Sebelumnya, tim BBKSDA datang ke rumah Alshad Ahmad. Halu menyebut, kedatangan itu bertujuan meminta informasi kematian harimau tersebut kepada Alshad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ini (menanyakan kronologi) kematian. Kita cek fakta benar mati harimau benggala, ada bukti di situ termasuk anakan itu," ungkapnya.
Menurut Halu, dari keterangan Alshad tidak ada tanda-tanda yang ditunjukkan dari kematian hewan buas tersebut.
"Gak ada sakit, gak (tanda-tanda)," ujarnya.
Menurut Halu, harimau yang mati merupakan anak harimau yang lahir di Bulan Mei. "Yang Mei (lahir Mei), antara dua bulan lebih atau mau tiga bulan," ucapnya.
Halu menambahkan, jika dirinya tak bisa menentukan apakah kematian hewan itu wajar atau tidak karena harus menunggu hasil lab.
"Tentukan wajar gak wajahnya hasil nekropsi. Kalau kita lihat, namanya penangkaran berusaha satwanya hidup dan berkembang biak," pungkasnya.
Sebelumnya, anak harimau Benggala milik Alshad Ahmad, Cenora, dikabarkan mati dalam pemeliharaannya. Selain Cenora, Alshad menulis dalam komentar postingan Instagramnya bahwa total ada 7 harimau yang sudah mati dalam pengawasannya.
Artikel ini sudah tayang di detikJabar.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol