"Satwa Liar Sama Sekali Tidak Boleh Dipelihara"

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

"Satwa Liar Sama Sekali Tidak Boleh Dipelihara"

Weka Kanaka - detikTravel
Jumat, 28 Jul 2023 17:40 WIB
Alshad Ahmad
Bayi harimau benggala Alshad Ahmad mati (TikTok/alshad95)
Jakarta -

Cenora adalah bayi harimau benggala milik Alshad Ahmad. Kematian Cenora menuai banyak kritikan untuk Alshad Ahmad.

Alshad merupakan youtuber yang aktif dengan konten bersama hewan peliharaannya. Dirinya mengaku bahwa kepemilikan harimau-harimau itu jadi bagian dari konservasi. Sejak muncul dengan konten bersama harimau, Alshad sendiri sudah menuai kecaman dan kritik dari berbagai pihak.

Namun, itu semua tak digubrisnya. Kini kematian Cenora kembali membuat Alshad dikiritik habis-habisan. Gempuran penyelidikan datang pemerintahan hingga aktivis penyelamat satwa liar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satunya adalah co-Founder Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Femke den Haas. Ia menolak keras pemeliharaan satwa liar oleh pribadi kendati telah diatur dalam undang-undang.

Femke juga khawatir jika celah ini tetap ada berpotensi mengundang banyak orang melakukan penangkaran pribadi dan berisiko terhadap keberlanjutan.

ADVERTISEMENT

"Kita melihat penderitaan satwa ini luar biasa, karena satwa ini adalah impor dan karena itu mahal dan sulit, akhirnya mereka ternak di rumah juga dan jadinya inbreed. Seperti di situasi di mana banyak sekali kematian di rumahnya Arshad ini," ujar Femke saat dihubungi detikTravel.

"Jadi harusnya satwa liar sama sekali tidak boleh dipelihara, jangan hanya melihat UU, baik jenis satwanya itu asli Indonesia atau dari mana. Pokoknya jangan memelihara satwa liar, jadi kami beropini sekarang ada hastag #dialambukandiyoutube," kata Femke.

Selagu dengan Femke, wildlife campaigner/conservationist Hendra Gunawan juga mengemukakan pendapat yang sama.

"Tapi kalau dari saya sih sayang binatang tidak harus memiliki, tidak harus mengandangi, apalagi mempertunjukkan secara vulgar kepemilikan dan main-main di sosial media. Kalau dia sayang dan satwa dia bisa mendonasi ke lembaga-lembaga konservasi atau ke lembaga lain pemerintah," ujarnya.

"Atau kalau dia punya kekuatan Youtube, bisa edukasi melestarikan dan dijaga. Terutama harimau ya, satwa liar kalau menyayangi biarkan dia hidup di alam," dia menambahkan.

Selain Alshad, pihak pemerintah pun mesti memberikan pengawasannya terhadap konservasi dan orang-orang yang hanya ingin berniat mengoleksi satwa liar.

"Terakhir, bagi pemerintah sih penting juga meningkatkan pengawasan dan edukasi kepada pemilik izin dan memberikan edukasi khalayak terkait konten-konten yang kian marak. Jangan kan main-main, foto aja dilarang itu kalau pergi ke taman nasional. Khususnya berfoto dengan blitz kepada hewan," ungkapnya.




(bnl/bnl)

Hide Ads