Timezone di Margocity Depok, Jawa Barat menawarkan wahana baru. Pengelola mengklaim ini merupakan social bowling pertama di Depok.
Social bowling itu diperkenalkan secara resmi pada Jumat (28/7/2023). Pengelola taman hiburan indoor menyebut wahana baru tersebut dihadirkan di Depok untuk memudahkan warga lokal (warlok) menjajal permainan khas yang dimiliki Timezone.
"Timezone di mana-mana sama, di Australia, di Singapura, di Jakarta. Venue akan sama dan kami suguhkan yang terbaik di dunia," kata CEO dan Presiden Direktur Timezone Indonesia Naveen H kepada media.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Naveen menyebut setiap Timezone memiliki wahana utama virtual reality, bumper car, barulah social bowling. Itu tergantung luas area Timezone di sebuah mal.
![]() |
"Untuk boling membutuhkan lintasan yang panjang, jadi membutuhkan ruang yang cukup luas dan di Margo City ini memungkinkan untuk dilengkapi dengan social bowling," kata Naveen.
Dia menyebut wahana itu bisa dimainkan oleh siapa saja, anak-anak atau pun remaja dan orang dewasa.
"Kami namakan social bowling karena bisa diakses oleh semua orang, mereka yang bermain tidak perlu sepatu khusus, dan setiap set hanya terdiri dari 5 game. Dalam waktu singkat, pemain nonprofesional bisa merasakan keseruan boling dan masih memiliki banyak waktu untuk menikmati permainan Timezone lainnya ujar Naveen.
Tidak seperti permainan boling tradisional, social bowling memiliki panjang lintasan yang lebih pendek, yakni hanya 10 meter, setengah panjang jalur bowling profesional.
Timezone di Margocity ada di lantai 2 dan 3 dan luasnya mencapai 1.900 meter persegi.
Sementara itu, Direktur Margocity Tan Tjin Hong, mengapresiasi atas pembukaan Timezone Margocity. Dia memastikan lahan parkir untuk pengunjung memadai seiring dengan tambahan wahana di Timezone.
"Soal parkir tidak ada masalah, untuk mobil dan sepeda motor memadai," kata Tan Tjin Hong.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan