Warga Sukabumi dihebohkan dengan kemunculan kawanan buaya di Danau Habibie. Warga pun dibuat resah dengan penampakan buaya itu.
Kemunculan kawanan buaya itu bahkan sempat terekam kamera ponsel warga pada Senin (31/7/2023) dan videonya viral di aplikasi perpesanan. Salah satu warga setempat, Dude Dahlan (39) menceritakan kawanan buaya itu kini kerap menampakkan diri.
"Itu munculnya kemarin lalu terekam kamera, karena memang sekarang-sekarang buaya itu sering muncul setiap hari. Kadang pagi, siang, sore bahkan malam hari," katanya, Selasa (1/8/2023) kemarin.
Area danau Habibie itu berada di lahan milik Haji Utom, atau warga kerap menyebutnya Haji Habibie, sehingga warga menamai danau tersebut dengan nama danau Habibie, si pemilik lahan.
Luas danau itu mencapai 6 sampai 7 hektare. Kawasan penyangga danau merupakan area perkebunan warga.
"Kalau harapan warga, buaya ini bisa segera ditangani petugas. Karena ketika musim kemarau, banyak warga yang menggunakan air danau untuk kebutuhan air bersih. Ada juga yang beraktivitas mencuci di sekitar danau, apalagi ketika sumur warga kering," ujar Dude.
Kini masyarakat setempat merasa ketakutan dengan seringnya kawanan buaya tersebut menampakkan diri. Apalagi hewan itu juga beberapa kali memangsa ternak warga.
"Masyarakat takut karena sering nampak, masyarakat takut namanya hewan buas karena buaya ini semakin sering muncul tiap waktu," tutur Dude.
Terkait jumlah buaya, menurut Dude warga menyebut lebih dari satu. Namun Dude mengaku ia sendiri melihat ada tiga ekor yang berenang beriringan.
"Buaya yang kelihatan kata orang-orang sampai 5 bahkan katanya 9. Saya melihat dengan mata sendiri kemunculan tiga ekor sekaligus yang satu sampai tiga meter yang lain-lain kurang dari itu," jelasnya.
Dede juga bercerita ternaknya menjadi santapan kawanan buaya tersebut.
"Yang saya kejadian hari Jumat kemarin, total ada sekitar 3 ekor kambing peliharaan warga yang disantap," kata dia.
------
Artikel ini telah naik di detikJabar.
Simak Video "Video: Ada Buaya di Tambak Bandeng, Agus di Sidoarjo Terancam Gagal Panen"
(wsw/wsw)