Gila, Penumpang Gelap Sembunyi di Daun Kemudi Kapal 14 Hari dan Selamat!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gila, Penumpang Gelap Sembunyi di Daun Kemudi Kapal 14 Hari dan Selamat!

Femi Diah - detikTravel
Kamis, 03 Agu 2023 06:41 WIB
Ilustrasi kapal kargo
Ilustrasi kapal kargo (Foto: Getty Images/iStockphoto/Ake Ngiamsanguan)
Jakarta -

Sekelompok penumpang gelap Nigeria selamat dari perjalanan 14 hari yang berbahaya melintasi Atlantik. Mereka menumpang di daun kemudi kapal kargo.

Kelompok itu terdiri dari empat pria. Mereka mengawali perjalanan itu pada 27 Juni 2023.

Perjalanan mereka betul-betul berisiko tinggi, bahkan jika tidak dilakukan secara diam-diam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cobaan pertama adalah saat mereka sampai di kemudi kapal. Andai ketahuan, mereka bisa saja ditangkap. Kemudian, para penumpang gelap itu kehabisan makanan dan minuman pada hari ke-10. Yang tidak disangka-sangka lainnya lagi, mereka sampai di destinasi yang keliru, ingin ke Eropa tetapi mendarat di Pelabuhan Vitoria, dekat Rio de Janeiro, Brasil.

"Saya pikir saya akan pergi ke Eropa tetapi tiba-tiba saya menemukan diri saya berada di Brasil," kata Roman Ebimene Friday, salah satu penumpang gelap, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (3/8).

ADVERTISEMENT

"Saat polisi federal datang, saya bahkan tidak tahu di mana saya berada. Polisi federal bertanya,"'Apakah kalian tahu di mana kalian berada?". Saya jawab,"Saya tidak tahu,". Saya masih berada di atas kemudi kapal saat itu. Kemudian, mereka berkata,"Ini Brasil,"" kata Roman dalam sebuah wawancara.

"Itu adalah hal pertama yang mereka katakan,"Ini Brasil." Saya hanya bisa merespons,"Wow, ini Brasil." Saya berhasil sampai ke Brasil. Saya senang," dia menambahkan.

Roman, yang berusia 35 tahun, dan penumpang gelap lainnya, Thankgod Opemipo Matthew Yeye, 38, memutuskan untuk tinggal di Brasil dan mengajukan suaka. Sementara itu, dua pria lainnya memilih untuk kembali ke Nigeria.

Kedua pria itu mengatakan mereka melarikan diri dari Nigeria karena keadaan ekonomi, ketidakstabilan politik, dan kejahatan.

Roman menyebut perjalanannya dimulai setelah rekannya, yang seorang nelayan, mengantarkan dia ke buritan kapal kargo Ken Wave berbendera Liberia di Lagos pada 27 Juni. Rupanya, dia tidak sendirian dalam perjalanan gelap itu. Saat itu, sudah ada tiga penumpang gelap lainnya yang bersembunyi di area kemudi kapal.

Selama perjalanan 3.500 mil melintasi Atlantik, rombongan itu mengikatkan diri pada jaring yang dipasang di area kemudi kapal. Pertama, untuk mencegah mereka jatuh ke air dan memastikan badan mereka diam dan tidak terdeteksi oleh awak kapal.

"Mungkin jika mereka menangkapmu, mereka akan melemparkanmu ke air," kata Roman.

"Jadi, kami belajar sendiri untuk tidak membuat keributan," dia menegaskan.

Video kemudian menunjukkan seorang petugas polisi federal Brasil menyerahkan air kepada orang-orang itu saat mereka masih duduk di kemudi kapal setelah sampai di pelabuhan.

"Itu adalah pengalaman yang mengerikan bagi saya. Ini merupakan pengalaman pertama kali, saya tidak pernah mencobanya sebelumnya. Tetapi karena saya sudah memutuskan untuk pergi ... saya mengumpulkan keberanian," kata Yeye.

"Tapi itu tidak mudah. Laut, kapal, berguncang. Saya sangat takut, tapi sekarang saya di sini, di Brasil," dia menegaskan.




(fem/fem)

Hide Ads