Sebuah guci kuno ditemukan di dekat sumur kuno abad 8-9 Masehi dusun Kropakan, Klaten. Guci tersebut ditemukan penggali tanah liat untuk bahan batu bata.
"Saya pas mencangkul untuk membuat tanah liat batu bata. Pertama yang kena cangkul bagian bawah guci yang posisinya miring," kata penemunya, Sardi (56) warga Dusun Kropakan.
Guci itu ditemukan Sardi sekitar pukul 09.30 WIB di kedalaman sekitar dua meter. Setelah 'bokong' guci terlihat, dia mengeruk tanah dengan tangan agar tidak pecah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya keruk pelan-pelan. Di dalam guci tidak ada isinya, isinya cuma tanah agak gembur," lanjut Sardi.
Lokasi temuan itu di utara sumur kuno yang ditemukan beberapa bulan lalu. Jaraknya sekitar 100 meter dari lokasi temuan sumur.
"Jaraknya sekitar 100 meter di utara sumur. Di dekatnya ada batu hitam tapi tidak tahu batu apa, seperti patah," ujar Sardi.
Yatmi (50), istri Sardi menyatakan suaminya yang mencangkul di sisi utara tiba-tiba berteriak saat menemukan guci itu.
"Teriak nemu harta karun gitu, terus saya sama teman mendekati. Ternyata menemukan kendi itu, lalu saya bersihkan," kata Yatmi kepada detikJateng.
Guci tersebut terbuat dari tanah liat yang dibakar. Tingginya sekitar 60-70 centimeter dengan warna putih yang mulai luntur di bagian atasnya.
Guci tersebut tidak memiliki ornamen selain empat lengkung pegangan di sekitar mulut guci. Sementara batu yang ditemukan di dekat guci berupa batu andesit hitam yang satu sisinya datar dan sisi lainnya cembung.
Guci Itu Bukan Penemuan Pertama
Ketua Pemuda RW 14 Dusun Kropakan, Desa Mranggen, Pupun Prasetyo menyatakan dirinya sudah mengecek temuan itu dan kondisinya utuh. Guci gerabah itu temuan kesekian kalinya oleh warga.
"Kalau yang utuh, guci ini temuan yang ke enam. Bentuknya sama dengan temuan warga lainnya, hanya ukuran saja yang berbeda. Diduga guci masa Dinasti Tang," ucap Pupun di lokasi.
Menurut Pupun, lokasi temuan guci ada di utara sumur kuno yang sudah dicek BPK. Tim dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga sudah beberapa kali ke lokasi.
"BRIN beberapa kali ke sini ngecek berbagai penemuan disini, terakhir sekitar sebulan lalu. Hasilnya masih jadi pertimbangan untuk tindaklanjutnya, tapi memang ada perhatian dari BRIN," imbuh Pupun.
Sebelumnya diberitakan, sebuah sumur dan harta karun kuno ditemukan di Dusun Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten. Harta karun tersebut diduga peninggalan abad 8-10 Masehi.
"Periodisasi temuan diperkirakan berasal dari era Mataram kuno. Abad 8-10 Masehi," kata Kabid Kebudayaan Disbudporapar Pemkab Klaten, Widowati di kantornya, Kamis (5/1).
Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X juga mengecek temuan sumur kuno di Dusun Kropakan, Klaten. Hasilnya sumur tersebut diduga kuat peninggalan era Mataram kuno.
"Kalau gambaran masanya memang belum secara detail. Tapi kita menduga masa Mataram kuno, sebelum Mataram Islam," ungkap Pamong Budaya Muda BPK Wilayah X, Muhammad Junawan saat itu.
-------
Artikel ini telah naik di detikJateng.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia