Ulah unik beruang madu ini menimbulkan kontroversi. Ia mampu berdiri tegak dan ada yang menganggapnya sebagai manusia berkostum beruang.
Dikutip dari CNN, Senin (7/8/2023), ketertarikan publik terhadap beruang madu, salah satu hewan Asia yang paling terancam punah, meroket kembali. Itu setelah kemunculan beruang bernama Angela di kebun binatang Hangzhou di China yang bisa berdiri tegak di atas batu dan melambaikan kakinya.
Para ahli lalu menyanggah teori-teori konspirasi. Mereka mengaitkannya dengan informasi yang tidak jelas akan beruang madu, yang jumlahnya di alam liar diperkirakan telah menyusut menjadi antara 1.000-2.500.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbagai pelestari satwa liar mengatakan bahwa mereka sekarang berharap semua perhatian seputar Angela akan membantu meningkatkan kesadaran tentang penderitaan beruang madu. Mereka menghadapi ancaman termasuk penggundulan hutan dan perburuan.
Beruang juga biasa digunakan dalam peternakan empedu. Mereka ditaruh dalam kandang kecil sehingga empedu usus mereka dapat dipanen dan diekstraksi dengan cara yang menyakitkan untuk digunakan dalam pengobatan tradisional China.
"Mereka termasuk beruang yang paling tidak dikenal di dunia, spesies yang terlupakan," kata ahli biologi satwa liar Wong Siew Te yang mendirikan Pusat Konservasi Beruang Madu Kalimantan (BSBCC) di Sabah, Malaysia.
Wong telah mendedikasikan hidupnya untuk meneliti, menyelamatkan, dan merehabilitasi beruang madu.
"Beruang matahari, sebutan lainnya, akhirnya mendapat sorotan. Ada banyak hal yang disukai tentang mereka yang tidak diketahui banyak orang dan mereka memainkan peran ekologis yang penting. Mereka terancam oleh manusia dan membutuhkan lebih banyak perhatian dan kesadaran global untuk menyelamatkannya," kata dia.
Kebun binatang Hangzhou melaporkan peningkatan 30 persen pengunjung ke kandang beruang madu setelah video tersebut viral. Lalu, seorang pejabat di Kebun Binatang Taronga di Sydney, Australia, juga mengatakan bahwa kunjungan ke tempatnya dipicu oleh beruang madu.
Kebun Binatang Singapura ikut membagikan rekaman beruang madunya sendiri. Mereka mengonfirmasi bahwa mereka sangat nyata, bisa berdiri.
Selain disalahartikan sebagai orang berkostum, para ahli mengatakan beruang madu juga terkadang dianggap sebagai anjing besar karena ukurannya.
Perwira kolonial Inggris Thomas Stamford Raffles, yang mendirikan Singapura pada tahun 1819, konon memelihara beruang madu dari Indonesia sebagai hewan peliharaan selama dua tahun.
Beberapa abad kemudian, contoh orang yang memelihara beruang sebagai hewan peliharaan terus muncul di laporan media.
Pada tahun 2019, seekor beruang madu hidup ditemukan di sebuah apartemen di Kuala Lumpur, Malaysia. Itu menjadi perhatian pihak berwenang setelah tetangga mendengarnya merintih dan mengeluarkan cakarnya dari jendela.
Pemiliknya mengklaim telah salah mengira bahwa beruang itu merupakan seekor anjing. Ia lalu didenda USD 6.000 Rp 91 juta oleh pengadilan.
Wanita lain dituntut karena memelihara beruang madu di rumahnya di Singapura pada tahun 1993. Dia didenda USD 2.000 atau Rp 30 juta oleh pihak berwenang dan hewan itu disita.
Lihat juga Video 'Saat Petugas Taman Nasional Turki Selamatkan Anak Beruang Mabuk':
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol