Duh! Ada Indikasi Perburuan Badak Jawa di TN Ujung Kulon

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Duh! Ada Indikasi Perburuan Badak Jawa di TN Ujung Kulon

Aris Rivaldo - detikTravel
Selasa, 08 Agu 2023 05:05 WIB
Badak Jawa
Badak Jawa (Foto: dok. KLHK)
Jakarta -

Kabar kurang sip disampaikan oleh Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Dilaporkan adanya indikasi perburuan badak Jawa di ujung paling barat Pulau Jawa itu.

"Jadi kalau informasi yang dapat saya sampaikan bahwa memang diindikasikan adanya ancaman perburuan, adapun penangkapan (pelaku) dan lain sebagainya mungkin ada rilis resmi Gakkum KLHK (Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) bersama Polda Banten," kata Humas Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Andri Firmansyah kepada detikcom beberapa waktu lalu.

TNUK di Pandeglang, Banten dengan luas wilayah sekitar 105.694 hektare, yang terdiri dari daratan 61.357,46 hektare dan sisanya perairan, menjadi habitat 79 ekor badak Jawa atau badak bercula satu atau Rhinocheros sondaicus. Dari total itu, terdiri 40 badak jantan dan 39 badak betina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dugaan indikasi perburuan terhadap badak Jawa diungkapkan oleh Yayasan Auriga Nusantara. Yayasan itu melaporkan ditemukan luka diduga bekas peluru yang menancap di kepala badak bernama Samson.

"Lubang tembus di tengkorak kepala badak jantan Samson (ditemukan mati) diduga tembusan peluru," kata peneliti dari Yayasan Auriga Nusantara, Riszki Is Hardiyanto, dikutip dari akun resmi Auriga Nusantara.

ADVERTISEMENT

Riszki menyebut beberapa narasumber yang ditemui memperkuat dugaan bahwa luka tersebut ialah peluru. Namun, tidak sedikit juga yang mengatakan bahwa luka tersebut berasal dari tusukan bambu.

"Mayoritas dari mereka bilang itu adalah bekas peluru, walaupun ada yang bilang bahwa itu adalah bekas tusukan dari bambu bereum," katanya.

Riszki juga merujuk kepada populasi Taman Nasional Ujung Kulon, Pandeglang, Banten, yang mengalami penurunan. Riszki mengatakan populasi badak bercula satu menurun dalam 4 tahun terakhir.

"Kita menemukan indikasi penurunan populasi dalam empat tahun terakhir. Kita mendapatkan kabar angka populasinya meningkat, walaupun memang sebenarnya dari jumlah yang terdeteksi, dari monitoring survei yang dilakukan per tahun itu, sebenarnya angka tidak setinggi yang selama ini dipublikasikan," kata dia.

***
Artikel ini sudah lebih dulu tayang di detikNews. Selengkapnya klik di sini.

Lihat juga Video 'Aktivitas Badak Jawa di Ujung Kulon Terekam Kamera, Ini Penampakannya':

[Gambas:Video 20detik]



(fem/fem)

Hide Ads