Sejumlah orang turis harus diselamatkan dengan helikopter setelah nekat naik Dolomites, sebuah pegunungan di Italia dengan hanya menggunakan sandal. Atas kecerobohan itu, para turis pun mendapat hukuman.
Ada empat orang turis yang nekat mengenakan sandal Teva-style saat naik gunung, yang mesti diselamatkan minggu ini. Estimasi biaya penyelamatannya pun terbilang mahal, sekitar Rp 166 juta.
Mereka mengalami masalah di pegunungan daerah Italia utara yang masuk wilayah Friuli dan Venezia Giulia. Empat turis itu terdiri dari dua wanita dan dua pria berusia dua puluhan serta tiga puluhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para turis ini juga membawa anjing peliharaan dan mencoba mendaki sekitar 2.000 mdpl lalu di sisi bebatuan Monte Rua, sebelum akhirnya meminta bantuan.
Publik Italia menuduh turis-turis itu tidak kompeten untuk naik gunung dan seharusnya membayar biaya penyelamatan yang dilakukan petugas.
Baca juga: Studi: Negara Terbaik untuk Pensiun di Eropa |
Penyelamatan terhadap turis-turis yang nekat naik gunung dengan perlengkapan yang tak menunjang bukan kali ini saja terjadi. Layanan Penyelamatan Alpine belum lama ini mengunggah di media sosial foto dua turis mengenakan celana pendek tipis dan sandal bertali yang ingin naik gunung.
Pakar penyelamat gunung mengungkapkan rasa frustrasi mereka dengan banyaknya pengunjung yang tidak memiliki perlengkapan lengkap, yang turun ke bukit saat bulan-bulan di musim panas.
Para penyelamat telah melakukan lusinan penyelamatan di Italia dalam beberapa hari terakhir. Lalu, 10 orang telah kehilangan nyawa mereka di pegunungan tinggi dalam seminggu terakhir.
"Kami harus menyelamatkan orang-orang yang memakai sandal dan kelompok yang dalam waktu beberapa jam tersesat tiga kali di jalur yang sama," kata Layanan Penyelamatan Alpine dalam sebuah postingan di
Instagram.
Layanan penyelamatan memohon orang-orang untuk melakukan pendakian dengan hati-hati dan rasa hormat, khususnya mereka yang tidak mengenal gunung atau tidak memiliki banyak pengalaman mendaki.
Italia mengalami lonjakan pariwisata pasca pandemi dan menurut salah satu surat kabar Italia, Gunung Dolomites diserbu "pasukan penjelajah yang tidak siap".
Alex Barattin, dari Layanan Penyelamatan Alpine di wilayah Veneto utara, mengatakan banyak pengunjung sama sekali tidak tahu bagaimana cara membawa diri mereka dengan aman di ketinggian.
"Mereka tidak menyadari tingkat kebugaran mereka dan tidak memiliki pengetahuan paling dasar, misalnya, pendakian 800 meter membutuhkan waktu sekitar tiga hingga empat jam berjalan kaki. Di bawah sinar matahari, hal itu membutuhkan tenaga fisik yang signifikan," ujar Barattin kepada surat kabar Corriere del Veneto.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol