Seekor paus pembunuh (orca) mati di penangkaran Miami, AS. Padahal, orca ini sudah direncanakan untuk dilepaskan ke laut.
Dilansir dari New York Post pada Sabtu (19/8) seekor orca bernama Lolita atau biasa dipanggil Toki mati karena penyakit ginjal. Toki mati setelah menunjukkan tanda-tanda sakit selama beberapa hari.
Toki telah tinggal di penangkaran Seaquarium itu selama 53 tahun. Selama itu pula Toki jadi daya tarik utama dari Seaquarium.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Toki adalah inspirasi bagi semua orang yang beruntung mendengar kisahnya," ujar Seaquarium.
Paus pembunuh ini memiliki berat 8.000 pon dengan tinggi 21 kaki. Rencananya, Toki akan diterbangkan dari Miamo menuju Puget Sound, laut asalnya.
Pelepasan Toki ini didukung oleh seorang dermawan yang telah mengalokasikan dana sebesar USD 20 juta. Toki tadinya akan dilepaskan dalam waktu 2 tahun.
Menurut catatan penangkaran, Toki diambil dari laut pada tahun 1970. Saat itu umur Toki kira-kira 4 tahun.
Toki dibeli oleh Miami Seaquarium dan dipindahkan ke Florida Selatan. Di sana, Toki menjadi penampil untuk menghibur pengunjung.
Pada tahun 1980, Toki kehilangan pasangannya, Hugo. Pejantan itu mati karena aneurisma otak akibat benturan kepala berulang kali ke tangki.
Kisahnya membuat banyak orang tersentuh. Pritam Singh, pemimpin organisasi Friends of Toki jadi salah satunya.
"Dia bertahan hidup melalui kesulitan yang manusia paksakan. Dia hidup di tangku kecil selama bertahun-tahun," ucapnya.
Toki adalah salah satu orca tertua dunia yang hidup di penangkaran.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks