Polusi Jakarta tengah menjadi sorotan karena konsisten melewati ambang batas anjuran WHO. Menurut GIPI, ini akan berdampak buruk ke pariwisata Jakarta.
Jakarta belakangan ini memiliki segudang destinasi wisata di tengah kota yang berkembang. Misalnya museum, galeri, event, konser dan lain sebagainya.
Kendati demikian, Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Hariyadi Sukamdani menyebut ini akan berdampak buruk ke sektor pariwisata, khususnya di Jakarta.
"Sementara ini belum terlihat, tapi kalau begini terus orang pada males lah ke Jakarta, orang Jakarta aja pada males. Nggak usah jauh-jauh kita yang biasanya olahraga pagi waduh males juga," ujarnya kepada wartawan di Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf RI, Senin (21/8/2023).
Hariyadi berujar bahwa hal ini tidak hanya berdampak pada sektor pariwisata, namun ke banyak sektor, dan pihaknya hanya mampu mendorong serta memberi masukan kepada pemerintah.
"Apapun tidak hanya pariwisata, kegiatan kita juga nggak nyaman, kan was-was juga kalau udara kayak begini, nah ini yang perlu dicari penyebab dan sumbernya apa," katanya.
Kendati demikian, ia juga menyoroti antisipasi yang tengah digencarkan mengenai pemakaian masker dan mobil listrik sebagai upaya yang tidak efektif dalam melawan polusi udara yang berlebihan seperti saat ini.
"Sebetulnya antisipasi dalam mendorong orang pakai masker, beralih ke mobil listrik segala macam, menurut saya nggak menyelesaikan masalah juga selama sumber polutannya nggak diberesin. Karena kita kan belum tahu nih, apakah benar-benar karena kendaraan bermotor atau dari PLTU, ini kita masih menunggu juga," ucapnya.
"Karena kalau kita bicara kendaraan waktu kita aktif mulai pandemi perasaan masih oke-oke aja waktu kita mulai di tahun 2022 tuh. Nah ini kan ada dugaan polutan ini dari PLTU. Ini kan mesti dicari betul nggak tuh. Jadi kalau PLTUnya nggak diberesin berganti ke mobil listrik percuma juga," imbuhnya.
Menurutnya, upaya menerapkan konsep berkelanjutan di sektor pariwisata walau berdampak, tapi dirasa tidak signifikan selagi masalah utama tidak teratasi.
"Pengaruh pastinya ada, tapi kan nggak signifikan. Selama tadi sumber polutan itu nggak diberesin. Kita melakukan, tapi sumber polutannya nggak diberesin bagaimana. Kembali lagi kalau mau serius semuanya dilakukan. Sampai hari ini kita masih belum clear kan sebenarnya dari mana sih ini," tuturnya.
Ancaman polusi ini pun seiring berjalannya waktu akan mengancam sektor pariwisata karena wisatawan tentunya menginginkan udara yang lebih segar ketika berlibur.
"Ada kekhawatiran, orang mau liburan kan mau senang-senang, tapi kalau kena polutan kan malas juga, siapa yang mau pergi. (Mereka) cari alternatif yang lebih sehat dong udaranya. Kan orang maunya enjoy mau senang-senang," pungkasnya.
Simak Video "Video: Bagaimana Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini?"
(wkn/wsw)