Boneka KAWS Rebahan di Candi Prambanan, Ini 4 Faktanya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Boneka KAWS Rebahan di Candi Prambanan, Ini 4 Faktanya

bonauli - detikTravel
Selasa, 22 Agu 2023 16:40 WIB
KAWS: HOLIDAY di kompleks Candi Prambanan, Sleman, DIY, Senin (21/8/2023).
KAWS lakukan tur dunia bertema KAWS: HOLIDAY (Jauh Hari Wawan S/detikJogja)
Jakarta - Boneka raksasa KAWS muncuk di Candi Prambanan, Yogyakarta. Kehadirannya sukses bikin heboh dunia maya.

KAWS sedang melakukan tur dunia dengan tema KAWS: HOLIDAY, salah satu tempat pameran adalah Candi Prambanan. Patung raksasa berwarna pink itu mulai bisa dinikmati pada 19 Agustus 2023.

Mengutip keterangan dari Instagram resmi milik All Rights Reserved, patung sepanjang 45 meter ini akan menjadi yang pertama ketika sebuah karya seni disandingkan dengan mahakarya warisan UNESCO.

Pengunjung bisa menikmati pameran ini mulai dari pukul 08.00-17.00 WIB dengan membeli tiket masuk ke kawasan wisata kompleks Candi Prambanan.

Di balik kesuksesan KAWS yang menjadi salah satu karakter fiksi terpopuler, ternyata ada sejumlah fakta menarik. Dikutip dari CNA Lifestyle, berikut fakta tentang KAWS:

1. Terinspirasi ikon budaya pop, dari Mickey Mouse sampai Simpsons

Brian Donnelly adalah seniman di balik KAWS. Brian Donnelly bekerja sebagai animator Disney dan memiliki ketertarikan pada dunia advertising.

Deretan karakternya yang berukuran raksasa terinspirasi dari ikon budata pop seperti Peanuts, Sesame Street, dan bahkan The Simpsons.

2. Kolektor KAWS mulai dari BTS hingga Justin Bieber

Karya Brian Donnelly, seniman di balik KAWS, telah meraih kesuksesan besar di dunia seni dan desain.

Karya artis tersebut sangat didambakan oleh para kolektor selebriti seperti Suga, J-Hope dan RM dari BTS, Justin Bieber dan Pharrell Williams. Selain itu, karyanya telah menghiasi produk-produk dari beberapa nama fesyen terbesar seperti Dior, Comme des Garcons, dan Nike.

Di Singapura, sang seniman membuat gebrakan dengan peluncuran merchandise KAWS x Sesame Street miliknya dengan peritel Jepang Uniqlo, yang menarik antrean panjang di sepanjang Orchard Road.

"Sebagai seorang seniman, saya senang berkomunikasi dengan audiens yang lebih luas. Saya merasa seni seharusnya untuk semua orang. Banyak orang berbicara tentang inklusi dan keberagaman, tapi tidak ada yang benar-benar melakukannya," katanya kepada CNA Lifestyle.

3. Donnelly punya latar belakang desain grafitti

Tumbuh di New Jersey, Brian Donnelly memulai karyanya dari seni grafiti.

"Ketika saya masih muda, saya membuat grafiti dan pekerjaan itu membuat saya melukis di atas iklan. Saya hanya berpikir ada banyak kesamaan antara (iklan) dan seni grafiti - karena sebagai anak muda di grafiti, Anda ingin menempatkan karya Anda di ruang dengan visibilitas tinggi," paparnya.

Minatnya pada seni pahat membawanya ke Jepang untuk bekerja dengan perusahaan mainan Bounty Hunter.

"Bagi saya, itu adalah awal dari pembuatan mainan. Melihat karya saya dalam 3D membuat saya ingin melakukan karya-karya lainnya," paparnya.

4. Karya-karyanya menjangkau berbagai genre dan media yang tidak konvensional

Sang seniman berusaha untuk menciptakan karya lewat media baru termasuk yang ada di ranah video game.

"Dalam dua atau tiga tahun terakhir, saya mulai melakukan banyak pekerjaan augmented reality dengan Acute. Proyek itu memungkinkan saya untuk melakukan banyak pekerjaan yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya," ungkapnya.

Saat ditanya apakah ada proyek yang ingin dia kerjakan, Donnelly mengungkapkan bahwa dia baru-baru ini terinspirasi untuk membuat sebuah bangunan.

"Proyek baru-baru ini membuat saya berpikir tentang kombinasi seni dan arsitektur. Misalnya, bagaimana jika sesuatu tiba-tiba berfungsi? Bagaimana jika (patungku) adalah perpustakaan?," ujarnya.


(bnl/bnl)

Hide Ads