Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan bahwa rencana merger Garuda Indonesia dengan grup Pelita Air masih dalam tahap penjajakan.
"Dapat kami sampaikan bahwa hingga saat ini proses diskusi terkait langkah penjajakan aksi korporasi tersebut masih terus berlangsung intensif," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam keterangan resmi.
Ifran mengatakan bahwa Garuda Indonesia Group akan mendukung dan memandang positif upaya wacana merger tersebut. Upaya ini akan dilandasi dengan kajian outlook bisnis yang bijaksana.
"Adapun mengenai rencana pengembangan masih dalam tahap awal di mana kami tengah mengeksplorasi secara mendalam atas berbagai peluang sinergi bisnis yang dapat dihadirkan untuk bersama-sama dapat mengoptimalkan aspek profitabilitas kinerja yang sekaligus memperkuat ekosistem bisnis industri transportasi udara di Indonesia guna membawa manfaat berkelanjutan bagi masyarakat," jawabnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, hal tersebut turut menjadi sinyal positif bagi upaya penguatan fundamental kinerja perusahaan khususnya pascarestrukturisasi yang terus dioptimalkan melalui berbagai langkah akseleratif transformasi kinerja bersama pelaku industri aviasi Indonesia.
"Oleh karenanya, mengenai mengenai proyeksi dari proses merger ini tentunya akan terus kami sampaikan secara berkelanjutan sekiranya terdapat tindak lanjut penjajakan yang lebih spesifik atas realisasi rencana strategis tersebut," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir berencana menggabungkan tiga perusahaan BUMN di sektor penerbangan yakni Garuda Indonesia, Citilink dan Pelita Air. Penggabungan ini dilakukan demi efisiensi.
Efisiensi ini merupakan langkah Kementerian BUMN yang sudah dilakukan sejak 2021 melalui empat perusahaan logistik menjadi Pelindo. Merger ini diharapkan mampu membuat industri penerbnagan Indonesia semakin kuat.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Pembangunan Masif Vila di Pulau Padar, Pengamat: Menpar Kok Diam?