Fakta-fakta Kereta Gantung Pakistan, Jadi Favorit Warga Meski Menyeramkan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Fakta-fakta Kereta Gantung Pakistan, Jadi Favorit Warga Meski Menyeramkan

Weka Kanaka - detikTravel
Kamis, 24 Agu 2023 09:05 WIB
Kabel Putus, 6 Anak Terjebak di Gondola di Atas Jurang Pakistan
Kereta gantung di Pakistan yang terputus dari kabelnya. (Reuters)
Allai Tehsil -

Kereta gantung di Pakistan terputus dari kabel, menyebabkan delapan orang terjebak selama 13 jam. Walau mengerikan, kereta gantung menjadi pilihan favorit banyak warga.

Delapan orang yang terdiri dari anak-anak dan dewasa terjebak di sebuah kereta gantung di ketinggian 274 meter. Kejadian tersebut terjadi pada hari Selasa (22/8/2023) di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan barat laut.

Diketahui kereta gantung darurat banyak digunakan di Mansehra timur dan Kashmir dan Kashmir yang dikelola Pakistan, dan membentang hingga ke Gilgit-Baltistan yang dikelola Pakistan di utara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari BBC, Rabu (23/8/2023), hal itu karena kondisi infrastruktur yang minim dan jarak fasilitas umum seperti sekolah yang jauh.

Kereta gantung banyak dibangun oleh masyarakat setempat dan sebagian besar dibuat secara ilegal. Hal itu karena fasilitas ini lebih murah dan tidak ada infrastruktur alternatif.

ADVERTISEMENT

1. Bisa terbuat dari barang bekas

Kereta gantung tersebut terkadang terbuat dari bagian atas truk pick-up. Sebagai contoh, sebuah kendaraan bekas dapat diubah menjadi kabin besar yang digunakan untuk mengangkut orang dan ternak. Barang bekas tersebut kemudian dipasangkan ke kabel yang bisa juga berupa besi tua menggunakan tali.


2. Mempersingkat waktu perjalanan

Meskipun berbahaya, masyarakat menggunakannya untuk menyeberangi sungai dan untuk memperpendek jarak perjalanan antar lembah di pegunungan.

Di Allai misalnya, tempat delapan warga terjebak di kereta gantung. Tempat itu tidak memiliki infrastruktur jalan atau fasilitas dasar. Akibatnya, seorang warga setempat memperoleh izin dari pemerintah untuk membangun kereta gantung.

Kereta tersebut dikenal sebagai 'Dolly', menghubungkan desa Jangri ke Batangi, tempat sekolah warga setempat berada. Karena adanya kereta gantung, perjalanan cuma memerlukan waktu empat menit. Sedangkan jika tidak, masyarakat perlu berjalan kaki selama dua jam.

3. Biaya yang murah jadi alasan

Selain mempercepat perjalanan, kereta gantung ini menarik karena biayanya yang jauh lebih murah daripada perjalanan darat. Harganya bervariasi tergantung jarak tempuh, namun biayanya mulai dari 20 PKR atau sekitar Rp 1 ribu.

Penduduk setempat, Mohabbat Shah, mengatakan bahwa warga bersedia mengambil risiko menaiki kereta gantung. Karena sebelumnya tidak ada masalah dengan kereta gantung ini. Kereta gantung menjadi pilihan yang baik bagi orang-orang yang ingin berkeliling di sekitar wilayah tersebut.

"Kami hanya membayar 10 rupee per orang untuk sekali jalan. Jika kami memesan taksi, biayanya bisa mencapai 2000 rupee (Rp 369 ribu)," katanya.

4. Permasalahan kereta gantung

Walaupun murah, pada tahun 2017, sebuah kereta gantung ilegal telah menewaskan 11 penumpang saat jatuh ke jurang di Murree, Punjab.

Selain itu, pada Desember lalu, media lokal melaporkan bahwa 12 anak harus diselamatkan setelah sebuah tali tambang putus di Abbottabad, Khyber Pakhtunkhwa. Anak-anak tersebut juga sedang dalam perjalanan menuju sekolah. Mereka terdampar 61 meter di atas sungai sampai mereka dapat diselamatkan.

Setelah insiden mengerikan pada hari Selasa (22/8/2023), Perdana Menteri Pakistan, Anwaar ul Haq Kakar, memerintahkan untuk adanya inspeksi di setiap kereta gantung.

"Inspeksi keselamatan terhadap semua kursi gantung pribadi untuk memastikan bahwa mereka aman untuk dioperasikan dan digunakan," ucapnya.

Walau begitu, tanpa investasi yang signifikan terhadap infrastruktur, kereta gantung diyakini akan menjadi moda transportasi utama bagi banyak orang di wilayah pegunungan.




(wkn/wsw)

Hide Ads