Tinggal satu atap bersama keluarga adalah biasa, namun bagaimana jika tinggal satu atap bersama seluruh penduduk kota seperti di kota ini?
Adalah Whittier, kota yang berada di negara bagian Alaska, Amerika Serikat. Para penduduk kota ini hidup dalam satu atap dan terletak di antara gletser dan pegunungan Alaska.
Nama bangunan yang menjadi tempat para warga bernaung adalah Begich Towers, yang di dalamnya terdapat banyak fasilitas, mulai dari kantor pos, kantor polisi, toko video, hingga gereja, dapat diakses hanya dengan naik lift..
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Daily Star, Minggu (27/8/2023), diketahui lebih dari separuh penduduk dunia saat ini tinggal di perkotaan dan apartemen. Namun, Whittier meningkatkan imajinasi orang-orang akan hidup perkotaan dengan tinggal di satu atap.
Di daerah kantong yang berjarak 58 mil di tenggara Anchorage, traveler akan menemukan Whittier yang terletak di antara gletser dan puncak gunung bersalju.
Penduduk kota unik ini sekitar 273 orang dan saat ini ada sekitar 85 persen penduduk tinggal di gedung 14 lantai tersebut. Namun, sebelum tahun 2015, seluruh penduduk tinggal di Begich Towers.
Area tersebut memiliki 150 apartemen dengan dua hingga tiga empat tidur. Selain itu, Begich Towers dibuat agar orang tidak perlu bepergian khususnya ketika musim dingin terjadi.
Bahkan, bangunan mandiri ini juga terhubung dengan sekolah melalui terowongan yang diukir di sisi gunung.
"Orang-orang menganggapnya aneh," kata Dave Dickerson dan istrinya Anna kepada CBS.
"Jika saya memiliki satu kata, saya akan mengatakan itu ajaib," tambah Anna.
Kota ini berada di antara pegunungan yang sangat besar, hanya terdapat beberapa rute yang bisa ditempuh untuk memasuki dan meninggalkan kota.
Pada 15 tahun lalu, satu-satunya jalan masuk melalui darat adalah dengan kereta api melalui terowongan tua peninggalan Perang Dunia II, itu juga jika cuaca memungkinkan.
Untungnya, terowongan ini telah diubah untuk bisa dilalui mobil melewati jalur sepanjang dua mil. Namun, terowongan ini ditutup untuk semua transportasi pada pukul 22.30 malam.
Namun, ketergantungannya pada beberapa lorong berarti jika terjadi bencana, kota ini akan macet.
Whittier awalnya dikembangkan oleh Angkatan Darat AS dan digunakan sebagai pelabuhan militer dan pangkalan logistik selama Perang Dunia II.
Bangunan raksasa Begich Towers dibangun lebih dari satu dekade kemudian untuk menjadi markas besar Korps Zeni Angkatan Darat AS selama Perang Dingin.
Saat ini, kota ini disebut-sebut sebagai titik peluncuran yang populer untuk kapal pesiar, kayak laut, dan Feri Negara Bagian Alaska.
Jika beruntung, traveler mungkin akan melihat berang-berang yang bermain-main di sekitar, atau kesempatan langka lainnya adalah traveler bisa melihat paus bungkuk.
Selama beberapa dekade, penduduk telah membangun seluruh komunitas mereka di mana segala sesuatunya hanya berjarak satu lantai.
Meskipun beberapa orang mungkin tidak terbiasa dengan gaya hidup ini, mereka yang tinggal di sana mengatakan bahwa mereka memiliki semua yang mereka butuhkan.
(wkn/wkn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan