Duka akibat kebakaran hutan masih dirasakan oleh penduduk Lahaina. Mereka sudah minta tolong pada turis untuk tidak datang, eh tetap saja ramai wisatawan.
Dilansir dari ABC pada Rabu (30/8) penduduk Maui benar-benar kesal dengan turis. Evakuasi korban kebakaran masih terus berlangsung di sana, tapi turis tetap ramai liburan.
Perasaan kesal ditumpahkan oleh Keluarga Lazo, mereka sudah tinggal di Lahaina selama 10 generasi. Sebagai penduduk asli yang juga kehilangan anggota keluarga, mereka tidak senang dengan turis-turis yang tetap datang setelah kebakaran hutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluarga Lazo tinggal di Maui Barat, daerah yang paling kena dampak kebakaran. Sekitar 80 persen lahan hancur jadi abu. Salah seorang anggota keluarga Lazo, Courtney mengatakan bahwa dia tidak senang melihat turis liburan ke sana.
"Ada wisatawan yang memotret kehancuran Lahaina saat masih ada mayat di sana. Mereka melakukan snorkeling di perairan yang sama, di mana mayat diangkat dari sana," katanya.
"Kehadiran turis srperti tamparan di wajah kami," ungkapnya.
Saking kesalnya dengan turis, keluarga ini membuat tanpa peringatan di lingkungan ini, 'Turis Dilarang Masuk'.
Tanda peringatan ini dipasang di perbatasan lingkungan. Mereka bahkan mendirikan pos pemeriksaan tidak resmi untuk menghalangi turis masuk.
Lebih dari 100 orang tewas dalam kebakaran hutan Maui, sementara 300 jiwa dilaporkan hilang. Lahaina semnjadi pusat pariwisata Maui dengan kunjungan sekitar 2 juta orang setiap tahunnya.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol