6 Fakta Desa Ketapanrame, Desa Wisata Terbaik ADWI 2023

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

6 Fakta Desa Ketapanrame, Desa Wisata Terbaik ADWI 2023

Weka Kanaka - detikTravel
Jumat, 08 Sep 2023 08:39 WIB
Sejumlah pengunjung menikmati suasana persawahan di Desa Wisata Ketapanrame, Mojokerto, Jawa Timur, Minggu (3/9/2023). Destinasi wisata yang dikelola oleh BUMDES setempat dan peraih penghargaan Desa Wisata Terbaik 2023 oleh Kemenparekraf itu dikunjungi sekitar seribu wisatawan saat akhir pekan. ANTARA FOTO/Muhammad Mada/nz
Desa Ketapanrame, pemenang Desa Wisata Terbaik dari ADWI 2023. (ANTARA FOTO/Muhammad Mada)
Mojokerto -

Desa Ketapanrame terpilih menjadi desa wisata terbaik pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Tak salah memang, karena desa ini memiliki sederet hal menarik.

ADWI 2023 merupakan hajatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Desa Ketapanrame terpilih menjadi desa wisata terbaik pada perayaan yang digelar di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta pada Minggu (27/8/2023).

Desa Ketapanrame berhasil menjadi yang teratas setelah berhasil mengalahkan 74 desa lain yang masuk nominasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketapanrame merupakan sebuah desa di wilayah Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Desa ini terdiri dari tiga dusun, yakni Dusun Ketapanrame, Dusun Sukorame, dan Dusun Slepi.

Mengutip website ketapanrame.desa.id pada Kamis (7/9/2023), Desa Ketapanrame memiliki luas sekitar 345.642 hektar. Jarak desa ini ke Ibu Kota Kabupaten Mojokerto sejauh 45 kilometer, sedangkan ke Ibu Kota Provinsi Jawa Timur, yakni Surabaya sejauh 60 kilometer.

ADVERTISEMENT

Berikut 6 fakta Desa Ketapanrame:

1. Berada di lereng gunung

Desa tersebut berada di daerah dataran tinggi dan memiliki kontur pegunungan. Ketinggian wilayahnya sekitar 800 - 1.000 mdpl. Tak salah membuat wisata alam memang menjadi andalan bagi desa ini.

Ketapanrame terletak di antara dua pegunungan, yaitu Gunung Penanggungan dan Gunung Welirang.

2. Suhu sejuk

Desa Ketapanrame memiliki curah hujan cukup tinggi. Sehingga, tempat ini juga memiliki aliran sungai besar dengan debit air yang cukup besar.

Selain itu, mengutip pariwisata.mojokertokab.go.id, desa ini memiliki cuaca yang adem yakni sekitar 18-21 derajat Celcius.

3. Banyak pilihan wisata

Terpilihnya Desa Ketapanrame menjadi juara ADWI 2023 tidak mengherankan. Desa ini memiliki banyak sekali atraksi dan destinasi wisata yang menarik.

Wisata yang tersaji juga mengakomodasi peminat yang luas, meliputi berbagai pilihan wisata seperti wisata alam, buatan, budaya, hingga edukasi. Salah satu atraksi unggulan mereka misalnya kesenian Bantengan, hingga wahana kereta yang menjelajahi sawah.

Untuk lebih detail, berikut ini beberapa wisata yang ada di Desa Ketapanrame yang dikutip dari jadesta.kemenparekraf.go.id;

Wisata alam:

  • Wisata Sawah Sumber Gempong
  • Wisata Air Terjun Dlundung
  • Kebun Kopi
  • Jelajah Alas

Wisata buatan:

  • Taman Ghanjaran
  • Taman Kelinci

Wisata edukasi:

  • Tanam padi
  • Bajak sawah
  • Pembuatan jamu
  • Pembuatan samiler
  • Budidaya maggot
  • Pengelolaan sampah

4. Produk unggulan

Selain pariwisata, desa ini memiliki produk unggulan lain. Yakni, olahan jamu dan kopi. Berkunjung ke sini, traveler dapat membeli produk tersebut, hingga mempelajarinya langsung melalui paket wisata.

5. Spot staycation

Berkunjung ke Desa Ketapanrame, traveler juga bisa staycation atau bermalam di sini. Terdapat pilihan bermalam dengan kemping hingga tinggal di homestay.

Bagi yang ingin bermalam sambil menikmati suasana alam yang lebih kental, traveler bisa memilih kemping di kawasan Camping Ground Sumber Gempong. Fasilitas camping ground tersebut meliputi kamar mandi umum, mushola, persewaan alat, area makan, hingga area WiFi.

Sementara itu, jika ingin menginap dengan fasilitas lebih nyaman traveler bisa memilih beberapa homestay yang tersedia di sini. Harga menginap homestay variatif, mulai dari Rp 180 ribu hingga Rp 350 ribu.

6. Pendapatan miliaran dari wisata

Desa Ketapanrame menunjukkan keseriusannya sebagai desa yang berkembang. Mereka bahkan memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mutiara Welirang. BUMDES tersebut mengelola beberapa tempat wisata seperti Taman Ghanjaran dan Sumber Gempong.

Desa ini pun berhasil mendapatkan pendapatan fantastis dari praktik pariwisata. Dikabarkan laba bersih BUMDes tersebut senilai Rp 2,4 miliar dan ditargetkan bisa menyentuh Rp 3 miliar di tahun ini.

"Pendapatan itu dari tiket masuk wisata, tiket wahana, dan sewa kios atau stan. Laba bersih BUMDes Mutiara Welirang sekitar RP 2,4 miliar. Target tahun ini laba bersih dari sektor pariwisata kami Rp 3,5 miliar," kata Zainul Arifin, dikutip dari detikJatim, Kamis (7/9/2023).




(wkn/fem)

Hide Ads